Arsip Tag: PNPM-GSC

Penyuluhan Pendidikan Bagi Ibu Siswa

Untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran orang tua murid, Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM-GSC) menyelenggarakan pelatihan bagi ibu yang memiliki anak usia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Pelatihan diikuti oleh 60 orang yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok orang tua siswa SD/MI pada tanggal 20 Februari dan orang tua siswa SMP/MTs pada tanggal 21 Februari 2014.
CIMG8691Masing-masing kelompok diberikan materi oleh 3 orang penyaji, baik dari UPK PNPM Kecamatan Suela maupun guru yang diundang oleh TPK PNPM-GSC Desa Suntalangu. Pada hari Pertama, Kusuma Hadi dari UPK PNPM Kecamatan Suela menyampaikan materi berjudul Pendidikan, Hak Asasi Manusia dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bahwa pendidikan merupakan hak dasar setiap individu, dan kewajiban utama bagi orang tua adalah menyekolahkan anaknya, minimal selama 9 tahun sesuai dengan kebijakan pemerintah melalui program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
Sedangkan dua orang tenaga pendidik yang menyampaikan materi adalah Hilmiyadi, S.Pd.SD dengan judul Tiga Jenjang Pendidikan, yang menguraikan tentang fungsi dan kegiatan pendidikan keluarga (non formal), pendidikan sekolah (formal) dan pendidikan masyarakat dan lingkungan (informal). Bahwa ketiganya memiliki peran masing-masing, berbeda dari segi tempat dan metode, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu meciptakan manusia Indonesia yang berbudi mulia, beriman taqwa dan memiliki pengetahuan ilmu dan teknologi.
CIMG8697Dilanjutkan dengan penyampaian materi berjudul Fungsi dan Tugas Keluarga dalam pendidikan oleh Kurniawati, S.Pd. Dalam uraiannya dijelaskan bahwa keluarga memiliki peran utama dalam pendidikan anak, karena seorang anak mendapatkan pendidikan keluarga sebelum dan sesudah mereka mendapatkan pendidikan formal di sekolah. Keluarga memberikan pendidikan sebelum anak berusia sekolah. Kemudian pada usia sekolah pun peran keluarga tidak kalah pentingnya mengingat keterbatasan waktu mereka di sekolah. Setelah lewat usia pendidikan, seseorang itu akan kembali lagi secara utuh kepada keluarganya. Oleh karena itu, peran keluarga dalam pendidikan jauh lebih besar daripada peran sekolah formal.
CIMG8698Pada hari kedua, penyuluhan dilanjutkan oleh ketiga pemateri tersebut dengan memberikan materi yang berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan anak yang dimiliki oleh keluarga peserta. Yang pasti bahwa, program PNPM-GSC dalam bidang pendidikan bertujuan untuk meningkatkan peran serta keluarga serta meningkatkan mutu pendidikan, terutama pendidikan dasar. Oleh krena itu, PNPM-GSC akan selalu berupaya untuk mengembangkan programnya, sehingga ke depan tidak ada lagi anak yang tidak bersekolah, minimal sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Demikian Tim Pelaksana Kegiatan, Yulastriana menutup acara tersebut.

Penyuluhan Pendidikan Bagi Orang Tua Anak SD dan SMP

Exif_JPEG_420Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM-GSC) seperti diketahui sebagaimana namanya, bergerak pada bidang kesehatan dan pendidikan. Pada bidang pendidikan, PNPM GSC bukan hanya berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana baik untuk siswa seperti pakaian dan alat tulis maupun untuk sekolah berupa bangku dan sarana bermain saja, tetapi juga membina non fisik dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan.

Oleh karena itu, selama dua hari (Sabtu, 14 September dan Senin, 16 September 2013) bertempat di Kantor Kepala Desa Suntalangu diadakan penyuluhan pendidikan bagi ibu yang memiliki anak SD/MI dan SMP/MTs. Sebanyak 90 orang ibu diikutkan dalam pelatihan ini, masing-masing dibagi dalam kelompok SD/MI dan SMP/MTs. Materi yang diberikan berkenaan dengan manajemen pendidikan anak dan perlindungan anak. Pemateri pertama dari PNPM-GSC berfokus pada manajemen pendidikan anak dan sentuhan pembelajaran. Sedangkan dari Lembaga Perlindungan Anak memberikan materi mengenai hak-hak anak secara umum dan hak-hak anak yang berfokus pada pendidikan.

Ibu SD-SMP (8)Disebutkan bahwa anak memiliki tugas utama untuk belajar dan bermain. Maka orang tua yang baik senantiasa mengarahkan anak-anaknya hanya pada dua tugas tersebut, dalam arti anak tidak akan pernah diajak membantu pekerjaan orang tua maupun melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak sepantasnya dikerjakan oleh anak. Dengan pendidikan diarahkan agar anak dapat memahami dan mengerti tentang lingkungan dimana mereka tinggal. Dengan sentuhan akal, ilmu dan iman mereka akan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang halal dan mana yang haram.

Lima Hal Tentang Lotim Pekan Ini

  1. Peringatah Hari Ulang Tahun (Hultah) NWDI ke-78 dan Haul Maulana Syeikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid ke-16 berlangsung di medan hultah Pancor pada hari Ahad, 17 Syawal 1434 H/25 Agustus 2013 M. Redaksi mengucapkan Selamat dan Sukses atas penyelenggaraan Hultah NWDI ke-78 dan Haul Maulana Syeikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid ke-16.
  2. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur mengembalikan sisa anggaran pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati sebesar Rp 2 M lebih ke kas daerah.  Pengembalian kelebihan ini karena tidak semua kegiatan yang direncanakan KPU Lotim bisa terlaksana, seperti debat kandidat, pawai damai, percetakan kartu pemilih dan beberapa efisiensi anggaran dari surat suara atas lelang yang telah dilakukan dan sebagainya.
  3. Setelah dibangun selama dua tahun (tahun anggaran 2012-2013), pada tanggal 28 Agustus 2013 Bupati Lombok Timur meresmikan selesainya pembangunan pasar tradisional Masbagik. Ditandai penyerahan secara simbolis kunci toko oleh Kepala Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan RI kepada Bupati Lombok Timur, selanjutnya Bupati menyerahkan kunci kepada Kepala Dinas PPKA Drs. H. Napsi selaku pengelola pasar tradisional Masbagik.
  4. Pelatihan dan Penyuluhan Kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui dilaksanakan melalui program PNPM-GSC Tahun Anggaran 2012. Penguatan kapasitas ibu rumah tangga dalam menciptakan generasi penerus ini dilaksanakan selama dua hari di Aula Kantor Kepala Desa Suntalangu, yaitu tanggal 29-30 Agustus 2013. Materi disampaikan oleh petugas dari PNPM-GSC, bidan puskesdes Suntalangu dan petugas kesehatan dari Puskesmas Suela.
  5. Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur periode 2013-2018 di Ruang Sidang DPRD Lotim dan pelantikan pengurus PKK Kabupaten Lombok Timur di Pendopo Bupati. Pelantikan berjalan dengan aman, lancar, khidmat dan semarak, sesuai dengan rencana dan harapan. Kami mengucapkan Selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru.

Pelatihan Bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Sebagai komitmen pelaksanaan kegiatan PNPM-GSC khususnya di bidang kesehatan, PK PNPM-GSC Desa Suntalangu tahun anggaran 2012 bekerjasama dengan bidan poskesdes dan puskesmas Suela menyelenggarakan pelatihan bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pengetahuan bagi ibu-ibu sasaran dalam upaya meningkatkan kesehatan kelauarga, terutama perawatan kehamilan, perawatan bayi dan balita serta perawatan ibu pada masa nifas. Pelatihan tersebut dilaksanakan di aula Kantor Kepala Desa Suntalangu selama dua hari, yaitu tanggal 5 Maret untuk ibu hamil dan tanggal 6 Maret 2013 untuk ibu bayi dan balita, masing-masing dengan jumlah peserta 40 orang.

Materi utama pelatihan disampaikan oleh tiga narasumber, yakni Kusuma Hadi dari UPK PNPM-GSC Kecamatan Suela, bidan Poskesdes, Susi Apriani, A.Md.Keb., dan Khaerul Hadi petugas Gizi Puskesmas Suela.

Pada hari pertama, Kusuma Hadi menyampaikan materi tentang Proses Kehamilan dan Perawatannya, dilanjutkan dengan sesi kedua oleh bidan Susi Apriani dengan materi Merawat Kehamilan, Persalinan dan Kesehatan Ibu Anak. Sesi terkahir Khaerul Hadi menyampaikan materi Mengapa Perlu Memperhatikan Kesehatan Ibu dan Anak.

Pada acara pendahuluan, PK PNPM-GSC Yulastriana menyampaikan bahwa pelatihan penguatan kapasitas kelompok ibu-ibu sasaran dimaksudkan untuk membangun kemandirian kelompok ibu dengan metode pendidikan orang dewasa (POD). Jumlah ibu hamil di desa Suntalangu pada tahun 2013 sebanyak 100 orang, sedangkan bayi berjumlah 132 orang dan balita sebanyak 676 orang. Walaupun demikian, yang memperoleh pelatihan pada saat ini sebanyak 80 orang, masing-masing 40 orang untuk kelompok sasaran ibu hamil dan 40 orang untuk ibu menyusui (memiliki bayi atau balita).

Hari kedua pelatihan difokuskan untuk memberikan asupan pemahaman kepada ibu bayi/balita untuk dapat mendeteksi secara dini berbagai permasalahan kesehatan yang mungkin terjadi secara mandiri. Dengan demikian diharapkan ibu dapat segera melakukan pemeriksaan atau membawa anaknya ke pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas pembantu dan puskesmas, jika ditemui hal-hal yang bermasalah, misalnya gejala sakit dan sebagainya. Ibu dengan segera membawa bayi/balita mereka atau juga ibu hamil dan menyusui memeriksanakan diri ke puskesmas apabila diperlukan, misalnya jika terjadi keadaan bayi/balita berat badannya di bawah garis merah (BGM), atau dua kali berturut-turut berat badannya tidak naik, atau kelihatan sakit (lesu, kurus, busung lapar, diare, mata rabun dsb.) atau keadaan ibu hamil atau menyusui kurus, pucat, bengkak kaki, pusing terus menerus, pendarahan, sesak napas, gondokan dsb.)

Pada sesi pertama di hari kedua, Kusuma Hadi menyampaikan materi tentang Perawatan Bayi/Balita, antara lain mengingatkan kepada ibu-ibu supaya aktif datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan gizi dan kesehatan dasar, misalnya pemberian tablet tambah darah (fe) bagi ibu hamil, pemberian vitamin A, oralit dsb bagi bayi dan balita.

Secara umum pelatihan bagi ibu hamil dan ibu menyusui tersebut bertujuan untuk memberi pengetahuan dasar bagi ibu agar dapat mengetahui manfaat gizi dalam keluarga dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, serta mengatahui dengan dini hal-hal yang menghambat upaya meningkatkan gizi keluarga serta mampu membuat atau menyusun menu makanan bergizi seimbang yang murah dan mudah didapat. Dengan pemahaman yang memadai dapat memberikan sumbangan besar dalam membangun generasi yang sehat sesuai dengan yang diharapkan.

Mau lihat jepretannya? ini ni……..

Ibu yang sedang hamil tak boleh duduk berlama-lama sehingga dipilih hari Jum'at hehehe
Ibu yang sedang hamil tak boleh duduk berlama-lama sehingga dipilih hari Jum’at hehehe
Ibu bidan nampak serius membimbing ibu-ibu dari A sampai Z nyaris tak ada yang terlupa
Ibu bidan nampak serius membimbing ibu-ibu dari A sampai Z nyaris tak ada yang terlupa
Belajar kelompok juga tak mengapa walaupun bumi sebagai lantainya dan terop sebagai atapnya
Belajar kelompok juga tak mengapa walaupun bumi sebagai lantainya dan terop sebagai atapnya
Kelompok bayi eeh ibu bayi sedang tekun mendengarkan pengarahan ibu bidan supaya suara ibu bidan tidak sia-sia
Kelompok bayi eeh ibu bayi sedang tekun mendengarkan pengarahan ibu bidan supaya suara ibu bidan tidak sia-sia
Tuh lihat, bayi dan balita kayaknya tak ada yang serius mendnegarkan penyuluhan... Tak apa-apa, yang penting kan ibunya he he he
Tuh lihat, bayi dan balita kayaknya tak ada yang serius mendnegarkan penyuluhan… Tak apa-apa, yang penting kan ibunya he he he
Gimana jadinya kalau LCD ngadat.... kayak promosi laptop deh
Gimana jadinya kalau LCD ngadat…. kayak promosi laptop deh

Buku KMS

PNPM GSC Selenggarakan Pelatihan Penguatan Kapasitas Kader Posyandu

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di tingkat dusun dan RT, terutama pelayanan terhadap Ibu Hamil dan Balita. Peranan posyandu cukup besar dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan sudah dirasakan manfaatnya. Peranan kader posyandu yang notabene merupakan tenaga-tenaga sukarela tidak dapat dipandang sebelah mata. Upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kesadaran masyarkat dalam bidang kesehatan patut diberikan apresiasi yang tinggi.

Seiring dengan semakin luasnya cakupan pelayanan di posyandu, diperlukan pengetahuan dan keterampilan bagi kader posyandu, sehingga perlu terus dibina melalui program-program yang ada di desa. Salah satu program masuk desa yang berkompeten di bidang pendidikan dan kesehatan adalah diluncurkannya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas atau yang lebih dikenal dengan PNPM-GSC. PNPM GSC masuk di desa Suntalangu sekitar dua tahun yang lalu dengan berbagai program.

PNPM-GSC Desa Suntalangu pada tahun anggaran 2012 melakukan salah satu kegiatan pelatihan bagi kader untuk memperkaya pengetahuan bagi pengelola posyandu. Pelatihan Penguatan Kapasitas Kader Posyandu tersebut dipusatkan di Gedung Bulu Tangkis Bobby Badminton Suntalangu tanggal 15-16 Mei 2012.

Materi utama pelatihan sebagaimana disampaikan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Suela mengenai Tugas Pokok Kader Posyandu yang meliputi Tugas sebelum hari buka Posyandu atau disebut tugas pada H- Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik. Tugas pada hari buka Posyandu atau disebut hari H Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 kegiatan. Sedangkan tugas sesudah hari buka Posyandu atau disebut tugas pada H+ Posyandu yaitu berupa tugas-tugas setelah hari Posyandu.

Tugas pada hari H Posyandu lebih dikenal dengan pelayanan 5 meja atau 5 kegiatan. Kegiatan 1 mendaftar bayi/balita, yaitu menuliskan nama bayi/balita pada Kartu Menuju Sehat (KMS) dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu hamil pada formulir register ibu hamil. Kegiatan 2 menimbang bayi/balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan ke KMS. Kegiatan 3 mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan ke dalam KMS. Kegiatan 4 menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan dengan grafik KMS kepada ibu bayi/balita. Memberikan nasihat kepada ibu bayi/balita mengacu pada data KMS atau hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran. Memberikan rujukan bayi/balita, ibu hamil dan menyusui ke puskesmas apabila diperlukan, yaitu jika :

–          Keadaan bayi/balita berat badannya di bawah garis merah (BGM), atau dua kali berturut-turut berat badannya tidak naik, atau kelihatan sakit (lesu, kurus, busung lapar, diare, mata rabun dsb.)

–          Keadaan ibu hamil atau menyusui kurus, pucat, bengkak kaki, pusing terus menerus, pendarahan, sesak napas, gondokan dsb.)

Selain itu pada kegiatan 4 juga dilakukan pemberian pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh Kader Posyandu, misalnya pemberian tablet tambah darah (fe), Vitamin A, Oralit dsb. Sedangkan kegiatan 5 adalah pelayanan imunisasi dan pelayanan Keluarga Berencana (KB), pengobatan, pemberian tablet tambah darah, vitamin A dan pemeriksaan kehamilan bagi posyandu yang memiliki sarana memadai serta sektor-sektor terkait lainnya.

Secara umum pelatihan Penguatan Kapasitas Kader Posyandu tersebut bertujuan untuk memberi pengetahuan bagi kader posyandu agar dapat mengetahui pengertian gizi dalam keluarga dengan benar, dapat mengatahui hal-hal yang menghambat upaya meningkatkan gizi keluarga dan mampu membuat atau menyusun menu makanan bergizi seimbang yang murah dan mudah didapat.

Musrenbangdes 2013, MD-Sos PNPM-GSC 2012 dan MD-Perencanaan PNPM-MP 2013

Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) merupakan agenda tahunan untuk merencanakan program atau rencana pembangunan tahun berikutnya. Dalam hal ini musrenbangdes kali ini adalah musyawarah untuk menetapkan rencana pembangunan yang akan dikerjakan pada tahun 2013, baik pembangunan yang dibiayai melalui APBN, APBD I, APBD II maupun jika ada Bantuan Luar Negeri atau Bantuan Pihak Ketiga.

Karena Musrenbangdes merupakan perencanaan pembangunan tingkat desa selama setahun, maka semua program mesti direncanakan secara bersama-sama agar tidak ada program yang tumpang tindih. Oleh karenanya sejak beberapa tahun yang lalu Musrenbangdes mengintegrasikan program pembangunan yang ada di desa seperti Program Nasional Pemberdyaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) dan PNPM-GSC (Generasi Sehat dan Cerdas). Hal ini dilakukan karena sesungguhnya semua rencana program pembangunan selama lima tahun telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan dijabarkan dalam Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDesa). Musrenbangdes dimaksudkan untuk menetapkan jenis-jenis program yang disepakati paling mendesak dan dibutuhkan masyarakat dengan sumber pembiayaan masing-masing. Begitu pula jika ada kebutuhan masyarakat yang belum diakomodir dalam RPJMDes dapat diusulkan untuk ditambahkan dalam RPJMDes, sehingga dengan demikian diharapkan tidak ada program pembangunan yang tumpang tindih dan tidak ada sarana vital yang terlupakan.

Musrenbangdes selain dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan juga dihadiri oleh Fasilitator Kecamatan PNPM-GSC (FKG), Fasilitator Kecamatan PNPM-MP (FKM), Fasilitator Teknik (FT), Camat Suela, Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) dan Setrawan dari Kecamatan Suela.

Pada Musrenbangdes kali ini diputuskan beberapa jenis prasarana dan sarana yang akan dibangun pada tahun 2013, antara lain :

  • Dari dana PNPM MP mengalokasikan dana untuk Simpan Pinjam Perempuan (SPP), Pembangunan Saluran Irigasi Pedesaan di Dusun Lelonggek dan pembangunan salah satu Pasar Desa atau Perpipaan Air Minum Desa (PAMDes).
  • Dari dana PNPM GSC sesuai dengan PTO yaitu bidang kesehatan dan pendidikan.
  • Dari Alokasi Dana Desa (ADD) masih dalam tahap pemantapan perencanaan.

MDST PNPM-MP 2011 dan MDPJ II PNPM-GSC 2010

Menandai selesainya pembangunan yang dilakukan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Suntalangu Kecamatan Suela untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP), pada tanggal 25 November 2011 dilakukan Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) tahun anggaran 2011.
Sebagaimana dijelaskan oleh Ketua TPK Nurul’aini, SE (jabatan sebagai ketua TPK berakhir pada Tahun Anggaran 2011 karena sudah diangkat sebagai Fasilitator Kecamatan-FK di Kecamatan Pemenang Lombok Utara), bahwa pekerjaan PNPM-MP 2011 telah dilaksanakan lebih dari 100 persen, karena selain pembangunan fisik juga ditambah dengan pengembangan baik berupa peningkatan jalan, peningkatan saluran irigasi dan penimbunan.
Dari total dana yang diterima untuk TA 2011 sejumlah Rp 447.442.700,- telah dipergunakan untuk Simpan Pinjam Perempuan (SPP) sebesar Rp 67.000.000,- Peningkatan jalan Rp 204.914.900,- dan Peningkatan saluran irigasi perdesaan Rp 153.191.200,- dan sisanya untuk Dana Operasional (DO) bagi TPK, yang diarahkan untuk honor pengurus, biaya transport dan Alat Tulis Kantor (ATK).
Sementara itu khusus PNPM-GSC diarahkan untuk pendidikan dan kesehatan. Dana yang dialokasikan untuk pembelian pakaian seragam anak sekolah dari tahun anggaran 2010 sebesar Rp 38.297.900,- sedangkan untuk bidang kesehatan sebesar Rp 46.869.700,- Ini pun sudah dilaksanakan 100 persen, hanya saja untuk PNPM-GSC ada program yang sifatnya multi years dimana dalam satu tahun anggaran bisa dianggarkan untuk lebih dari satu tahun sehingga dana yang masih ada disimpan oleh pokja di tingkat kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Suntalangu, Siumardani, S.Pi memberikan apresiasi yang sangat positif terhadap kinerja TPK PNPM Desa Suntalangu. “Tenaga-tenaga muda desa Suntalangu yang terampil telah menunjukkan dedikasi dan kesungguhannya sehingga semua program dapat dijalankan dengan hasil yang memuaskan. Bahkan diantaranya telah memperlihatkan prestasi yang cukup menggembirakan, contohnya salah seorang personil TPK, yaitu ketua bisa ‘naik pangkat’ menjadi FK yang walaupun dengan hati berat kita harus melepaskan kader terbaik ini untuk mengabdi di luar desa yaitu di Kabupaten Lombok Utara (KLU),” katanya.
Seperti diketahui bahwa pada musyawarah sebelumnya telah dilakukan pemilihan ketua TPK yang baru menggantikan ketua yang sudah pindah bertugas di KLU, yaitu Ketua HAPIPI, SE. Sedangkan anggota lainnya masih tetap seperti sebelumnya.
Pada akhir MDST dan MDPJ kali ini, Ketua TPK yang baru (Hapipi, SE) serah terima dokumen pekerjaan dengan kepala desa Suntalangu disaksikan oleh ketua PJOK Kecamatan Suela, Lalu Sapoanadi, S.Sos, dan seluruh peserta yang hadir.

MAD Alokasi Dana dan Lokakarya PNPM-GSC 2011 Kec. Suela

Dengan telah selesainya semua kegiatan yang diprogramkan pada PNPM-GSC 2010 pada semua desa di kecamatan Suela dan setelah melalui Musyawarah Desa (MD) Sosialisasi, maka pada hari Senin 22 Agustus diadakan Musyawarah Antar Desa (MAD) Alokasi Dana sekaligus dirangkaikan dengan lokakarya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Geerasi Sehat dan Cerdas (PNPM-GSC) Tahun Anggaran 2011 di aula kantor camat Suela yang dihadiri oleh semua kepala desa, ketua LKMD, Ketua BPD dan para pelaku PNPM.
MAD terdiri dari dua sesi, yaitu MAD Alokasi Dana dan Mad Informasi Hasil Penilaian Capaian. MAD Alokasi dana dimaksudkan untuk menetapkan jumlah sasaran program dari masing-masing desa sebagai dasar pembagian dana, menetapkan alokasi BLM ke masing-masing desa sesuai dengan cara perhitungan, menjelaskan mengenai nilai minimum capaian untuk masing-masing ukuran keberhasilan program di desa dan menjelaskan beberapa metode dan kebutuhan sebagai alat monitoring capaian ukuran keberhasilan.
Sementara itu, MAD Inforasi Hasil Penilaian Capaian dimaksudkan untuk membahas dan menetapkan hasil penialaian prestasi desa-desa dalam mencapai ukuran keberhasilan dan menetapkan alokasi dana 20% sebagai penghargaan terhadap desa yang telah memenuhi ukuran keberhasilan.
Fasilitator Teknik PNPM-GSC, Muhibuddin, S.Sos, M.Ap. memaparkan hasil capaian masing-masing desa selama program tahun 2010 beserta indikator penilaian yang sekaligus sebagai dasar dalam menetapkan alokasi dana. Maka berdasarkan jumlah sasaran dan prestasi yang dicapai tahun sebelumnya, ditetapkan alokasi dana PNPM-GSC Tahun 2011 sebagai berikut :
Desa Suela mendapatkan dana Rp 331.246.000 dengan 2.041 sasaran
Desa Perigi mendapatkan dana Rp 271.245.200 dengan 2.306 sasaran
Desa Suntalangu mendapatkan Rp 261.720.100 untuk 2.039 sasaran
Desa Ketangga mendapatkan Rp 249.233.500 untuk 1.761 sasaran
Desa Sapit mendapatkan Rp 244.775.800 untuk 1.690 sasaran
Desa Mekar Sari mendapatkan Rp 214.903.200 untuk 1.816 sasaran
Desa Selaparang mendapatkan Rp 175.533.100 untuk 1.113 sasaran dan
Desa Persiapan Puncak Jeringo mendapatkan Rp 51.343.100 untuk 472 sasaran
Sementara itu, lokakarya kesehatan dipandu oleh pimpinan Pusesmas Suela, Dr. H. Ahmad Bardan Salim dengan menyajikan materi berjudul “Sinergi Dalam Aksi Menekan AKI dan AKB di Kecamatan Suela.”
H. Bardan memaparkan data mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Usia Harapan Hidup (UHH) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di kabupetan Lombok Timur. Dijelaskan bahwa IPM NTB berada pada peringkat 32 dari 33 provinsi. Sedangkan Lombok Timur berada pada peringkat ke-7 dari 9 kabupaten se-NTB. UHH nasional berada pada 68,7 tahun, sedangkan Lombok Timur baru bisa mencapai 61,2 tahun. Angka Kematian Ibu secara nasional mencatat angka 228 dari setiap 100.000 kelahiran, sedangkan Lombok Timur masih berada jauh dibawah AKI nasional yaitu 360 untuk setiap 100.000 ibu melahirkan.
Puskesmas Suela berada di pusat kota kecamatan. Wilayahnya terdiri dari 8 desa, 36 dusun, 6 puskesmas pembantu, 8 poskesdes, 65 posyandu dan 283 orang kader. Pada tahun 2010 dan 2011 masih terdapat AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam wilayah kerja puskesmas Suela, dimana AKI sebanyak 2 orang pada tahun 2010 dan 2 orang pada tahun 2011. Kematian bayi dan balita pada tahun 2010 sebanyak 15 kasus dan tahun 2011 sebanyak 13 kasus.
Berdasarkan paparan data tersebut, program KIA dan KB di Kecamatan Suela perlu ditingkatkan serta didukung oleh semua pihak, terutama dengan adanya PNPM-GSC diharapkan sinergi program akan dapat berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kecamatan Suela.