Arsip Tag: TKI

Saduran Pekan Ini 041015

Pekan terakhir bulan Oktober, SPI kami hadirkan kembali. Pekan ini kami isi dengan berita seputar pelayanan kepada tenaga kerja, human trafficking dan permasalahan yang membelit TKI/TKW.

  1. “Antisipasi Maraknya Kasus Human Trafficking Melalui Peningkatan Kesadaran dan Peran Aktif Masyarakat, serta Seluruh Stake Holder Dalam Memerangi Praktik Human Trafficking” adalah tema fokus diskusi yang terselenggara atas inisiatif Lembaga Studi Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat (LSP2M) NTB. Kegiatan ini melibatkan para TKI, CTKI, akademisi, lembaga Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) Lotim dan Dissosnakertrans Lotim. Dalam pertemuan tersebut dipaparkan bahwa kejahatan human trafficking saat ini semakin mengkhawatirkan, dan TKI Lotim merupakan salah satu korban dari praktik tersebut. Diskusi ini dimaksudkan agar semua pihak dapat bergandengan tangan dalam menekan kejahatan human trafficking baik di Lotim maupun di NTB pada umumnya, termasuk para TKI agar selalu berhati-hati ketika hendak bekerja sebagai TKI agar tidak menjadi korban perdagangan manusia. (Radar Lotim)
  2. TKI - IRIB“60 TKI Asal NTB Bermasalah di Malaysia”, judul berita Radar Lombok 1 September 2015. Hal ini diketahui setelah Reskrimsus Polda NTB melakukan kunjungan kerja ke Malaysia bersama Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), Dinsosnakertrans NTB dan Kantor Imigrasi Mataram. Para TKI yang bermasalah tersebut ditampung di Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur. Umumnya para TKI yang bermasalah tersebut berangkat dari jalur nonprosedural atau ilegal. Permasalahan yang dihadapi antara lain kekerasan majikan, melarikan diri, gaji yang tidak dibayarkan serta penahanan paspor dan visa oleh majikan. Ini jelas yang sudah terdata, bagaiman dengan yang tidak terdata, sudah pasti jauh lebih banyak dari jumlah itu, dan nasib mereka belum jelas. (Radar Lombok)
  3. Di Lombok Barat, Plt. Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid secara resmi membuka operasional Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Lombok Mandiri milik Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) PT Tekad Jaya Abadi. BLKLN berlokasi di Desa Lelede Lombok Barat. Bupati dalam peresmian itu didampingi oleh Dirut PT Tekad Jaya Abadi atau pemilik BLKLN, H. Muhammadun, CEO Yayasan Pahang Malaysia dan perwakilan DPRD Lombok Barat. BLKLN yang diresmikan adalah BLK yang berbasis peningkatan keterampilan tenaga kerja unskill dan skill. Dengan demikian, BLKLN diharapkan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang handal, sehingga BLKLN bisa membantu pemerintah daerah melakukan pemberdayaan dan peningkatan keterampilan TKI. (Radar Lobar)
  4. Kantor Imigrasi Mataram menggagalkan penjualan manusia (trafficking) yang dilakukan warga negara Malaysia. Pelaku ditangkap di Bandara Inetrnational Lombok bersama tiga perempuan asal Lombok yang hendak dijadikan Tenaga Kerja Wanita melalui jalur illegal. Pelaku datang ke Lombok dengan paspor pelancong, tapi ternyata untuk menyelundupkan TKI untuk dibawa ke Malaysia. Trafficking dengan berbagai modus masih banyak terjadi di NTB, oleh karena itu masyarakat harus berhati-hati dan agar mengikuti aturan yang ada. Kemudahan yang didapatkan menjadi TKI illegal memang menggiurkan, namun hal itu pada akhirnya akan menyusahkan diri sendiri. Masyarakat jangan cepat mengambil tindakan yang akan merugikan dirinya, jangan hanya karena sulitnya menjadi TKI melalui jalur prosedural lantas membuat masyarakat memilih jalan yang melanggar aturan. Terlebih lagi saat ini pemerintah Malaysia semakin memperketat kedatangan TKI melalui regulasi-regulasi yang pada akhirnya membutuhkan biaya lebih besar. (Radar Lombok – Aneka)
  5. “18 TKW Illegal Diamankan, Lima Lolos”, judul berita Radar Lombok 22 Oktober 2015. TKW asal Lotim yang berhasil diamankan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur sebanyak lima orang berhasil meloloskan diri. Delapan belas orang lainnya berhasil diamankan setelah mendapat laporan dari BNP2TKI tentang adanya TKW illegal. Kesemua TKW ini rencananya akan dipekerjakan ke Timur Tengah seperti Abu Dhabi dan sekitarnya. Dari 18 orang TKW tersebut, 7 orang berasal dari Suralaga, 6 orang dari Aikmel, 2 orang masing-masing berasal dari Masbagik dan Sikur serta 1 orang dari Pringgasela. Rencananya TKW ini akan diberangkatkan menggunakan paspor pelancong. (Radar Lotim)

Kutipan Pekan Ini 010915

Berita hangat apa saja yang menjadi sorotan media pada pekan Pertama bulan ini? SPI memilih topik tentang, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan terhadap anak dan pernikahan usia dini yang masih marak di NTB.

  1. Dari Lombok Timur diberitakan “Cegah Pernikahan Usia Dini, Komisi IX DPR Buka FGD”. Focus Group Discussion dengan tema Pendewasaan Usia Perkawinan dipusatkan di Pondok Pesantren Sirojul Ulum, Mamben Kecamatan Wanasaba Lombok Timur. FGD dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada para santri mengenai resiko terhadap perkawinan usia dini. Sehingga diharapkan para santri lebih dini mengetahui berbagai dampak dan resiko melakukan perkawinan pada usia dini, untuk selanjutnya mereka dapat menunda umur perkawinan atau pendewasaan usia kawin untuk mendapatkan kualitas kehidupan rumah tangga serta keturunan yang lebih berkualitas. (Radar Lotim)
  2. Dari Kota Mataram dikhabarkan, “Mataram dan Lobar Jadi Sorotan Komnas Anak”. Kawasan Senggigi Lombok Barat dianggap selama ini sebagai surga pelaku eksploitasi dan kekerasan terhadap anak. Berdasarkan laporan yang diterima Komnas PA, banyak pelaku adalah wisatawan asing yang berada di Senggigi. Ada anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual karena diiming-imingi hadiah oleh pelaku, dan korban biasanya dari keluarga miskin. Kemiskinan warga di sekitar lokasi wisata Senggigi dimanfaatkan oleh para turis asing. Demikian pula dengan kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kota Mataram cukup tinggi, sehingga diperlukan peran serta semua elemen masyarakat untuk fokus menyatakan perang terhadap eksploitasi dan kekerasan terhadap anak. Langkah pemkot Mataram yang diwacanakan untuk menjadi Kota Layak Anak sangat diapresiasi, sehingga diharapkan sampai 2018 mendatang, bukan hanya Kota Mataram yang menjadi kota layak anak, melainkan semua kabupaten/kota di NTB. (Radar Mataram)
  3. Lembaga Swadaya Masyarakat, BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) NTB menerima pengaduan KDRT di Kota Mataram. Sejak Agustus, pihaknya telah menerima 40 laporan dari warga, terutama oleh perempuan yang mengalami kekerasan fisik dan psikis dari suaminya. Motif yang menyebabkan terjadinya kekerasan kebanyakan masalah sepele, seperti tidak disiapkan makanan, masalah hubungan suami istri dan akibat cemburu. Selanjutnya menyikapi laporan tersebut, pihak BaKTI membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi bahkan ada yang dibawa ke ranah hukum. Kemudian pada masing-masing kelurahan dibentuk kelompok konstituen yang bertugas melapora KDRT di wilayahnya masing-masing, sehingga masyarakat dapat melaporkan kasusnya di lingkungan terdekat. (Radar NTB).
  4. Camat Batulayar Lombok Barat, Suparlan, menemukan fakta yang memprihatinkan mengenai masih banyaknya anak-anak yang dipekerjakan di tempat-tempat hiburan di Senggigi yang notabene menjadi salah satu wilayah kerjanya. Di tempat itu, banyak pengunjung dan pekerja yang ditemuinya di sejumlah diskotik merupakan anak-anak perempuan dibawah usia 18 tahun. Anak-anak ini menggunakan pakaian seksi yang sangat tidak pantas dipergunakan. Camat Batulayar sudah melakukan koordinasi dengan Kapolsek Senggigi dan Kepala Desa Senggigi untuk mencari solusi terhadap permasalahan itu. Misalnya dengan membatasi pengunjung atau pekerja diskotik dan cape agar tidak membiarkan anak di bawah umur menjadi pengunjung atau pekerja. (Radar Lombok)
  5. Foto: Ilustrasi
    Foto: Ilustrasi

    Kasus pernikahan usia dini di Lombok Barat meningkat drastis dari tahun ke tahun berdasarkan catatan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP). Pada tahun lalu angkanya mencapai 7 ribu kasus, sedangkan pada tahun ini sampai bulan September sudah mencapai 8 ribu kasus. Maka untuk mengatasinya diperlukan kerjasama semua pihak, karena tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah saja. Berbagai langkah dilakukan untuk menekan kasus pernikahan dini, salah satunya adalah dengan mengadakan penyuluhan dengan tema “Merariq Kodeq Bukan Budaya Sasak” yang berlangsung di aula Kantor Kepala Desa Gunung Sari dihadiri oleh elemen PKK, Karang Taruna, aparat desa dan warga masyarakat umum. (Radar Lobar)

Lima Point Pekan Ini 050815

Mengakhiri bulan Agustus tahun ini, kami sadur lima point info hangat yang masih “berada dalam peredaran”. Inilah lima berita pilihan admin pekan ini!

  1. PJTKI keluhkan sistem baru yang dibuat oleh Pemerintah Malaysia berkaitan dengan pengiriman TKI. Aturan baru yang dimaksud adalah sistem bestinet, yaitu sistem penghubung langsung antara TKI yang mendaftar dengan sistem pendataan di Malaysia. Sistem ini merupakan salah satu cara untuk menghindari kasus perdagangan manusia (human traffficking). Selain itu, dengan sistem ini tidak akan terjadi lagi TKI menggunakan pasport pelancong alias TKI illegal. PJTKI mengakui sistem tersebut bagus, namun karena biaya yang harus dikeluarkan TKI menjadi sangat mahal sehingga perlu adanya sosialisasi dari pihak-pihak terkait. (Radar Lombok-NTB) TKI
  2. Radar Lombok Rabu 12 Agustus lalu memuat dua berita mengenai lembaga pemasyarakatan kelebihan penghuni. “Lapas Mataram Kelebihan Beban”, demikian judul tulisan yang pertama. Lapas yang terdiri dari lapas khusus wanita, lapas narkoba dan lapas tipikor (Tindak Pidana Korupsi), seluruhnya saat ini isinya mencapai 647 orang. Jumlah ini tidak sebanding dengan kapasitas lapas, sehingga para narapidana seringkali berdesak-desakan di dalam. Tulisan kedua berjudul “Rutan Selong Over Kapasitas”. Daya tampung Rumah Tahanan (rutan) Selong sangat minim dibanding jumlah narapidana yang ditahan, dengan kata lain, penghuni rutan Selong melebihi batas kapasitas yang seharusnya. Kapasitas normal Rutan Selong sebanyak 150 orang, namun kenyataannya yang ditahan saat ini mencapai 177 orang. Praktis kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan para penghuni rutan.
  3. Kenaikan harga daging sapi yang sempat mendominasi berita nasional terjadi juga di NTB, walaupun tingkat kenaikannya masih dalam batas kewajaran. Jika kenaikannya wajar saja itu bagus karena dapat menguntungkan peternak, kata Gubernur NTB menanggapi hal itu. Tapi kenaikan yang ditolerir masih dalam kisaran tidak memberatkan konsumen. Kenaikan harga sapi menjelang Idul Adha kan biasa terjadi, dan NTB memiliki stok sapi potong yang aman sampai Idul Adha nanti. Jika pun harga terlalu mahal, masyarakat bisa mengalihkan dengan mengkonsumsi daging ayam atau kambing. Demikian pula untuk keperluan kurban Idul Adha, kalau sapi terlalu mahal, mengapa tidak dialihkan saja dengan kambing. (Radar Lombok – Ekonomi Bisnis)
  4. Pencabutan nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah telah dilaksanakan di KPUD. Masing-masing pendukung pun telah menyambut baik hasil undian tersebut dengan “memberikan” makna dan keistimewaan pada nomor bersangkutan. Nomor urut 1 untuk paslon H.L. Wiratmaja – Badrun Nadianto (JADI) “Satu Pencipta, Satu Tujuan dan Satu Pemenang”, Nomor Urut 2 untuk paslon H.M. Suhaili FT – L. Fathul Bahri (Suhaili-Fathul) “Masa Kepemimpinan yang Kedua” dan Nomor Urut 3 untuk paslon TGH. L. Gde Muh Ali Wiresakti Amir Murni, LC, MA – H.L. Akhmad Wirajaya (Sakti-Jaya) “Dimunajahkan Istri dan Harapan Jama’ah”. Selanjutnya Nomor Urut 4 untuk paslon H. Suharto – Hj. Lale Widare (Lailatul Qadar) “Lambang Empat Penjuru Mata Angin, Nomor 4 Cepat dan Tepat”, serta Nomor Urut 5 untuk paslon H.L. Suprayatno – Zaenul Aidi (SURYA) “Perpaduan Kekuatan Islam, Pancasila dan Pandawa”.  Paslon Loteng 2015
  5. “Dengan kewenangan yang dimiliki, desa dapat diberikan penugasan ataupun pendelegasian dari pemerintah ataupun pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintahan tertentu dengan berlandaskan pada prinsip dasar pengaturan desa yaitu keanekaragaman, partisipasi, otonomi, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dibutuhkan seseorang yang mampu menjadi pengayom, pembim bing dan pemimpin rakyatnya yang dipilih secara langsung dan berdasarkan aspirasi masyarakat. Seorang kepala desa mempunyai peranan yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan desa bersama BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sebagai mitra kerja,” demikian sambutan Wakil Bupati H. Haerul Warisin pada Rapat Paripurna I DPRD Lotim ketika mengajukan Raperda tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah. (Website Pemkab Lotim)

Berita Hangat Pekan Ini (030615)

Pekan ini kami mengangkat berita hangat mengenai Tenaga Kerja Indonesia, yang masih gelisah dengan berbagai aturan baru yang diterapkan. Bersama khabar tentang hasil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Provinsi NTB yang juga menarik untuk kami muat dalam berita hangat pekan ini.

  1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB mulai fokus pada pembangunan rumah migran atau tempat penampungan sementara bagi para calon tenaga kerja yang hendak berangkat ke luar negeri.  Pembangunan rumah migran ini merupakan program nasional, dan NTB mulai tahun 2015 ini secara bertahap akan membangun rumah migran di daerah yang menjadi kantong-kantong penyaluran TKI/TKW.
  2. Pemerintah Provinsi NTB berdasarkan hasil pemeriksaan BPK terhadap pengelolaan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2014 mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu dianggap sudah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik. Kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signipikan terhadap pengambilan keputusan. Predikat yang sama juga diterima oleh 8 pemda kabupaten/kota, yaitu Kota Mataram, Kota Bima, Lombok Barat, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Dompu, Lombok Tengah dan Kabupaten Sumbawa. Sedangkan Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Bima masih mengantongi opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). (RadarLombok)
  3. Buntut dari kebijakan Pemerintah Malaysia yang memberlakukan Imigration Security Clearance (ISC) membuat Asosiasi Pengiriman Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) mengambil sikap tegas dengan moratorium (pemberhentian) pengiriman TKI/TKW oleh APJATI. Protes kebijakan cek sidik jari tersebut sangat beralasan karena cukup memberatkan bagi calon TKI/TKW, misalnya terjadi pembengkakan biaya cop visa dari Rp. 150.000 menjadi Rp 1.050.000. Dampak dari protes APJATI ini menyebabkan banyak agency atau perusahaan Malaysia dan Timur Tengah kesulitan mencari TKW untuk pekerja PRT. Sebagian mereka bahkan datang langsung ke NTB mencari Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang mau diajak kerjasama untuk mengirim TKW asal NTB untuk bekerja di Malaysia. (Radar Lombok)
  4. TKIPerihal Lombok Timur yang mendapat predikat opini WDP disikapi oleh pemkab dengan mengadakan evaluasi, terutama terhadap beberapa persoalan yang menjadi batu sandungan gagalnya Lotim meraih opini WTP secara berturut-turut. Permasalahan asset yang lemah di administrasi, masalah utang di perpajakan dan amburadulnya pengelolaan dana BOS oleh Dikpora merupakan masalah yang paling mencolok. (Radar Lombok Timur)
  5. Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Provinsi NTB berharap pihak kepolisian bertindak tegas mencegah praktik human trafficking dengan modus mengirim TKI ke Malaysia. Dikatakan sampai saat ini masih banyak TKI illegal yang berangkat melalui Batam dan Tanjung Pinang, pihak bandara tidak dapat mengenali dan mencegah mereka dikarenakan mereka memakai tiket transit dan alasan yang bermacam-macam. APJATI menghimbau kepada warga agar berhati-hati dalam memilih PPTKIS dan memastikan PPTKIS tersebut resmi, berbadan hukum dan memiliki pengurus yang jelas. Untuk bisa mengetahui hal itu, calon TKI bisa menghubungi pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, atau juga bisa melalui desa, karena DSTT secara berkala mengirimkan desa daftar PPTKIS yang yang sudah resmi dan mempunyai cabang di NTB. (Radar Lombok)

Gerakan Maju Perempuan Lombok Timur

Menyambut event politik pemilihan legislatif tahun 2014 yang mencapai puncaknya pada bulan April mendatang, beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang konsen bergerak dalam bidang pemberdayaan perempuan dan anak serta buruh migran, mencanangkan dimulainya gerakan advokasi terhadap para calon legislatif (caleg) di wilayah Lombok Timur.

Advokasi ini bertujuan untuk mendorong munculnya peluang yang lebih besar terhadap keberadaan caleg perempuan di jajaran legislatif yang memiliki visi pemberdayaan perempuan dan anak serta buruh migran melalui fungsi-fungsi budgeting, legislasi, aspirasi dan pengawasan dewan.

Hal itu terungkap dari diskusi tematik Meningkatkan Kondisi Tenaga Kerja Perempuan di Luar Negeri dan Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan Untuk Mengurangi Kekerasan Terhadap Perempuan yang diselenggarakan oleh beberapa LSM seperti LBH Apik, Bakti Mampu (Perempuan Untuk Penanggulangan Kemiskinan), Cowater serta Australian Aid di Sekarteja Kecamatan Selong Sabtu 30 November 2013.

M. Saleh dari Koslata mengungkapkan basis data kekinian yang dihimpun pihaknya mengenai keberadaan TKI asal NTB yang ada di luar negeri didominasi oleh perempuan. Sejak tiga tahun terakhir diketahui jumlah pemberangkatan TKI terus bertambah meskipun moratorium ditetapkan pemerintah.

Data jumlah TKI pada 2010 sebanyak 82.534 orang di luar negeri, sedangkan 2011 meningkat menjadi 94.214 dan 2012 sebesar 62.358 orang. Dari jumlah TKI tersebut terbesar berasal dari Lombok Timur yaitu 18.450 atau 61 persen dari jumlah keseluruhan TKI NTB. Sementara itu, remitance atau uang hasil TKI bekerja yang kembali ke daerah dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dari TKI Lotim adalah 2010 sebesar Rp 1,2 Milyar 2011 sebesar Rp 1,4 Milyar dan tahun 2012 sebesar Rp 1,1 Milyar. Walaupun demikian, dibandingkan dengan Kota Mataram, remitance Lotim disebutnya jauh lebih kecil. Persentase remitance Kota Mataram 51 persen dari total remitance NTB sedangkan Lotim dengan jumlah TKI terbesar hanya mampu menghasilkan remitance sebesar 1 persen. Per September 2013, remitance Lotim mencapai Rp 2,2 Milyar jauh lebih sedikit dari Mataram sebesar Rp 193 Mulyar. Penyebabnya karena TKI Lotim lebih banyak penempatannya di Malaysia dengan gaji yang lebih kecil.

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masa lampau menjadi pusat perhatian Indonesia karena merupakan provinsi yang pertama kali melahirkan peraturan mengenai perlindungan buruh migran di Indonesia. Perangkat aturan daerah tersebut berupa Peraturan Daerah Tentang Perlindungan TKI dan keluarganya, Perda nomor 7 tahun 2007 dan Surat Keputusan Bupati Tentang pembebasan biaya visum bagi korban perempuan dan anak.

Sayangnya, meskipun sudah ada payung hukum perlindungan TKI dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), namun kasus-kasus trafficking masih tetap terjadi. Itu karena implementasinya masih nol. Masih banyak pejabat yang belum mengetahui adanya aturan ini. Semestinya aturan-aturan tersebut disosialisasikan dan ditegakkan.

TKIAnis Hidayah dari Migran Care Jakarta menyimpulkan bahwa keberadaan perda, aturan, struktur yang sudah disusun untuk menangani munculnya masalah-masalah menyangkut buruh migran termasuk anak-anak di bawah umur yang dipekerjakan belum berkontribusi besar untuk perlindungan buruh informal. Malah berbagai pihak menjadikannya sebagai alat justifikasi eksploitasi buruh migran melalui biaya pengiriman yang tinggi. Digambarkannya, untuk bekerja di Taiwan saja dibebankan biaya pemberangkatan sebesar Rp 12 juta ditambah potongan gaji beberapa bulan, sehingga total biaya yang dikeluarkan buruh migran sebesar Rp 30 juta. Sedangkan ke Hongkong sebesar Rp 21 juta dan Malaysia Barat sebesar Rp 5 juta.

Dengan aturan yang cenderung mengeksploitasi buruh migran ini dampaknya muncul kemudian kasus-kasus trafficking dengan dominasi korban dari perempuan dan anak. Melalui legislatif dengan kewenangan yang dimiliki diharapkan bisa terjadi perubahan-perubahan ke arah pemberdayaan buruh migran, perempuan dan anak.

Karena itulah sejak dini kepada para caleg perempuan dituntut bisa melontarkan kebijakan pro perempuan. Untuk memberi peluang yang besar bagi majunya caleg perempuan bersama-sama para caleg dan LSM penggiat BMI, perempuan dan anak digalang dukungannya untuk menjaring konstituen di bawah. Selain itu, caleg perempuan sejak dini diadvokasi paradigma pemberdayaan perempuan dan anak serta bagaimana meningkatkan kondisi BMI di luar negeri agar mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan.

(Sumber: ifi/Radar Lombok)

Lima Hal Tentang Lotim Pekan Ini (8)

  1. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur akan mengkaji ulang Tunjangan Pendapatan Aparatur Pemerintah Desa (TPAPD), karena selama ini TPAD terlalu tinggi dan menjadi beban daerah, terang Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lotim, H.Syamsudin, Senin, 7 Oktober. Dari 254 desa dan kelurahan di 20 kecamatan yang ada di Lotim saat ini membutuhkan Rp 85 miliar. Pada tahun 2013 ini, dipastikan masih belum ada perubahan, akan tetapi pada tahun 2014 mendatang besaran yang akan ditetapkan akan dilihat berdasarkan kemampuan anggaran daerah. Diantara yang akan dirubah adalah insentif dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), karena direncanakan tidak ada insentif lagi, akan tetapi BPD hanya akan diberikan dana untuk biaya operasional. Kepala BPMPD mengatakan tingginya dana untuk menggaji aparat desa disebabkan adanya pemekaran, disusul dengan ditingkatkan insentifnya. Oleh karena itu, pada era pemerintahan Bupati dan wakil Bupati Lotim saat ini, akan tegas pada moratorium pemekaran desa dan dusun, karena saatnya akan fokus untuk membina desa dan dusun yang sudah ada. (Sumber: website pemkab)
  2. Seperti yang pernah diterapkan lima tahun lalu, gaji Pegawai Negeri Sipil di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (pemkab Lotim) akan dipotong 2,5 persen yang akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) seperti dijelaskan oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin ketika menghadiri rapat koordinasi persiapan pelaksanaan 1 Muharram 1435 H, Rabu, 9 Oktober 2013. Pemotongan ini akan berlaku bagi PNS pemkab, guru dan pengusaha. Bahkan bagi masyarakat umum juga dihimbau untuk dapat menyisihkan sebagian pendapatannya untuk disalurkan melalui Bazda bagi saudara-saudara kita yang kurang mampu. Berbagai kalangan mendukung rencana ini, namun ada beberapa pihak yang menyarankan agar pemotongan tersebut jangan dikatakan sebagai zakat 2,5 persen. Dalam hal ini wabup mengatakan bahwa apapun namanya, zakat kah, infaq, shodaqah, sukarela, apapun namanya nggak masalah, yang penting tetap ada pemotongan 2,5 persen. (Radar Lombok)
  3. Peringatan tahun baru Islam 1 Muharam tahun ini akan dikembalikan seperti pola tahun 2008 lalu, salah stunya dengan melakukan berbagai kegiatan seperti bhakti sosial, pawai lampion, pasar rakyat dan pameran pembangunan bahkan dibarengi juga dengan kegiatan dinas seperti bedah kampung. Beberapa program tersebut dibiayai dari dana yang terkumpul pada Bazda Lotim kurang lebih 10 milyar yang akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya dengan memberikan bantuan berupa 15 kg beras dan satu dus mie instan kepada 50.000 kepala keluarga fakir miskin. Hal ini dasampaikan wakil bupati Lombok Timur Drs.H.Haerul Warisin pada acara Sosialisasi Bedah Kampung dan Persiapan peringatan 1 Muharan 1435 H, Rabu 09 Oktober 2013 di Rupatama Kantor Bupati yang diikuti oleh semua unsur Muspida, muspika serta toma toga. Dijelaskan pula bahwa, peringatan 1 muharam merupakan momen penting bagi umat islam, maka kita rangkaikan juga dengan kewajiban-kewajiban kita sebagai umat islam dengan memberikan bantuan kepada fakir miskin. Kedepan diharapkan bahwa basda harus dikelola dengan baik antara lain lewat pemotongan gaji 2,5% baik dari PNS, guru maupun dari masyarakat yang tergolong mampu. Acara Bedah kampung menurut Kepala Dinas STT Kabupaten Lombok Timur Sudirman,S.Sos bahwa sasaran utamanya adalah masyarakat miskin yang menempati rumah tidak layak huni. Tahun ini sebanyak 140 rumah yang akan di bedah dengan lokasi 100 rumah di Kelurahan Sekarteja dan 40 rumah di Desa Songak Kecamatan Selong. Disamping itu, pemkab juga memberikan modal usaha untuk 10 KUB, masing-masing kelompok mendapat bantuan Rp.20.000.000,- serta dua paket penataan lingkungan dengan anggaran masing-masing paket 50 juta rupiah yang bersumber dari APBN. (Website Pemkab)
  4. Pegiat advokasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Lombok Timur yang berasal dari Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) dan Lembaga Sosial Desa (LSD) mendatangi Dinas Sosial, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (STT), Rabu, 9 Oktober sebagai bentuk koordinasi menyangkut berbagai kebijakan pertenagakerjaan. Direktur ADBMI, Roma Hidayat mengatakan bahwa banyak masalah yang menyangkut ketenagakerjaan di Lotim. Di tengah keterbatasan aparatur DSST Lotim yang mengurus masalah TKI, keberadaan aparat desa yang peduli terhadap masalah TKI sangat membantu menangani kasus yang muncul. (Radar Lombok).
  5. Salah satu program mega proyek Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (pemkab Lotim) adalah pembangunan Dam Pandan Dure. Setelah dikerjakan dengan intensif selama beberapa tahun dengan berbagai tantangan, akhirnya diharapkan pembangunannya akan tuntas pada tahun ini. Menurut Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Timur (Lotim), bahwa sampai akhir 2013 ini, pembangunan dam Pandan Dure akan tuntas 100%, sehingga pada tahun 2014 Pemkab tidak menganggarkan dana untuk pembangunan Dam Pandan Dure. (Radio Kancanta)

Daftar PTKIS Per 2 Januari 2013

Daftar Nama PPTKIS dan jumlah SPR (Surat Pengantar Rekrut) yang masih berlaku s/d. Triwulan I Bulan Januari 2013, berdasarkan surat dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lombok Timur Nomor 045.2/966/STT/2013, Tanggal 2 Januari  2013

Nama, Alamat, Nama Direktur, Tanggal Berakhir, Sisa (L-P-J), Pekerjaan, Tujuan

PT Wira Karitas

Ir. Edy Simson P. Sinurat

28-02-2013, 63  0  63S,  Pekerja Pabrik/Kebun,   Malaysia

28-02-2013, 70  5  75,  Pekerja Pabrik/Kebun,   Malaysia

28-02-2013, 100  0  100,  Pekerja Pabrik/Kebun,   Malaysia

14-05-2013, 25  0  25, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

14-05-2013, 80  0  80, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Luhur Asa Vrima

Komp. Pertokoan Bertais Blok U-29

Robin, SE

 

PT Mahkota Ulfah Sejahtera

Jl. Halmahera Nusantara No. 11 Rembiga, Kota Mataram

Zaenal Abidin, S.Pd.

02-02-2013, 33   23  36, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Sahara Fajarindo Corp

Jl. Majapahit 13 Mataram

Dra. Nina Rosdiana

30-01-2013, 35  0  35, Manufaktur, Malaysia

04-03-2012, 113  0  113, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

04-03-2012, 80  0  80, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Reka Wahana Mulya

Jl. Diponegoro No. 14B Kel. Selong

Juaini, SH

16-01-2013, 79  4  83, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

03-03-2013, 30  0  30, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Fortunatama Insani

Jl. Adisucipto No. 16 Mataram

Ir. Mardiana

12-01-2013, 0  21  21, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

23-04-2013, 13  0  13, Manufaktur, Malaysia

23-04-2013, 15 0 15, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

23-04-2013,  15 0 15, Agricultur, Malaysia

23-04-2013, 67 0 67, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Cipta Rezeki Utama

Jl. Kembung Lingkar Bugis RT. 03/02 Ampenan Utara Kota Mataram

H. Edi Sofyan

01-02-2013, 133  0  133, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

09-04-2013, 200 0 200, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

29-04-2013, 50 0 50, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Andalan Mitra Prestasi

Jl. Wisata Banyumulek 07 Kediri

Hj. Islamiyah, S.Ag.

08-01-2013, 11  0   11, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Bayu Satria Dewi

Jl. KH. Ahmad Dahlan 41A Kel. Pagesangan, Mataram

Ari Tri Marianto

06-01-2013, 5   0   5, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

29-04-2013, 147  0  147, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Ameastara Raya Corp

Jl. Pancaka No. 6 Mataram

Ir. Lilik Madiyono

18-01-2013, 248  0  248, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Kijang Lombok Raya

Basuki Hermanto/Dirut

13-01-2013, 2  5  7, Manufaktur, Malaysia

14-04-2013, 27 0 27, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

29-04-2013, 39 0 39, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Karya Pesona Sumber Rezeki

Bagik Anjar Desa Wanasaba Kec. Wanasaba Lotim

Masturiadi, S.PdI.

17-03-2013, 0 5 5, Pembantu Rumah Tangga, UEA

 

PT Karya Pesona Sumber Rezeki

Jl. Ahmad Yani No. 04-05 Pertokoan Grand Foot Sal Bertais Sweta

Muhammad Hatta, S.Ip.

 

PT Duta Putra Banten Mandiri

Jl. Griya Semanggi 26 Kr. Kelok, Mataram

Basyiruddin Ahmadi, ST.

03-03-2013, 96  0  96, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

23-04-2013, 100 0 100, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

02-05-2012, 30 10 40, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Tekad Jaya Abadi

Jl. Adisucipto Mataram

H. Abu Bakar UQ, SH, S.Sos, MM.

03-04-2013, 0  19  19, Manufaktur, Malaysia

03-04-2013, 0  8  8, Pembantu Domestik, Brunei Darussalam

03-04-2013, 9  0  9, Pekerja Terampil, Brunei Darussalam
PT Anugerah Usaha Jaya

Jl. Lembang A 24 BTN Taman Indah RT. 05/RW. 00 Kel. Pagesangan, Kec. Mataram

Elias Paidi

 

PT Hamparan Karya Insani

Jl. Pariwisata No. 14 Sandik Batu Layar Kab. Lobar

Sri Puji Fajriani, SH

10-03-2013, 44  6  50, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

19-03-2013, 20 0 20, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

16-04-2013, 89  2  91, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Cahaya Lombok

Jl. Semangka No. 16 Sukaraja Timur, Ampenan

Irene Yanti Manuwu

03-03-2013, 0  18  18, Manufaktur, Malaysia

15-04-2013, 231  0  231, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Leyvi Perkasa Bersaudara

Desa Lajut Kec. Praya Kab. Lombok Tengah

Husnul Hotimah, S.Pd.

 

PT Jatim Krida Utama

Jl. Jend. Sudirman Gg. SMKN 8 Mataram

Akhmad Irawan

25-04-2013, 60  0  60, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Sinar Harapan Anda

Jl. Raflesia No. 26 Kel. Prapen Kec. Praya, Loteng

Faisal Akbar Al-Haddar, ST

 

PT Bulkas Mitra Saran

Jl. RA. Kartini No. 34B Monjok, Mataram

Rio Dana Putra

16-01-2013, 143  0  143, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Amira Prima

Lintas Laskar No. 45 Desa Danger Kec. Masbagik, Lotim

Fajri, S.Pd.

05-03-2013, 0  12  12, Pembantu Rumah Tangga, UEA
PT Timuraya Jaya Lestari

Jl. Jend. Sudirman 72 Rembiga Kec. Selaparang Mataram

Faizah, S.Pt.

27-05-2013, 27  0  27, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Nusa Sinar Makmur

Jl. TGH. Faisal No. 10 Sweta Cakranegara Kota Mataram

Sri Wahyuni/Roma Saragih, S.Kom

12-01-2013, 234  0  234, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

25-01-2013, 20   0   20, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

14-03-2013, 225 0 225, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

15-04-2013, 20  0  20, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Djamin Harapan Abadi

Lingk. Kenangan Kel. Dalam Kec. Taliwang Kab. KSB

Rahmatullah, S.Ip.

27-01-2013, 0   7   7, PLRT, Oman

 

PT Sukses Mandiri Utama

Dsn Geres, Pringgasela Lotim

M. Rusli Hermansyah, S.Ip.

 

PT Jasatama Widya Perkasa

Jl. Meninting Raya No. 23 Kekalik Kota Mataram

Hj. Astuti Yogianti M.Nur, SH./Dirut

06-05-2013, 255  0  255, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Mar Safar Intisar

Jl. Pariwisata No. 8 Sandik Kec. Batu Layar, Lobar

Abdul Majid, S.Hi.

 

PT Duta Sapta Perkasa

Jl. Anjani Suralaga Dusun Telaga Tampat Kec. Suralaga, Lotim

Alimuddin, SH.

 

PT Bidar Timur

Jl. Diponegoro No. 10 Sayang Sayang Cakranegara Kota Mataram

Alwiyah Wiwik, SE

12-01-2013, 0   11  11, Pembantu Rumah Tangga, Qatar

27-03-2013, 0   14  14, Pembantu Rumah Tangga, UEA

 

PT Putri Mandiri Abadi

Dusun Baret Orong Desa Wanasaba Lombok Timur

Zuhratul Hajri, S.Kep.

21-03-2013, 0   10  10, Pembantu Rumah Tangga, UEA

21-03-2013, 0  10  10, Pembantu Rumah Tangga, Qatar

 

PT Sinergi Bina Karya

Jl. RA Kartini No. 44 Monjok Mataram

Rohaniah Hernawati, SP.

 

PT Genta Bumi Selapawis

Jl. Dr. Sutomo No. 19 Mataram

Drs. H. Ayip Rosidi, SH.MM.

08-05-2013, 2   5  7, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Dwiguna Jaya Abadi

Jl. Raya Sandik Tegal Gg. Damai Montong Lobar

Zaenab, SE

19-03-2013, 0  10  06, Pembantu Rumah Tangga, UEA

19-03-2013, 0  5  5, Pembantu Rumah Tangga, Qatar

 

PT Duta Banten Mandiri

Jl. Jurusan Anjani-Suralaga Kep. Telaga Tampat RT. 013 RW. 003 Desa Suralaga Lotim

Hairul Maksum, SH.

 

PT Arwana Citra Lestari

Jl. Saturnus IV B 07 Telagawaru Kec. Labuapi Lobar

H. Marsum Akhir, S.Pd.

11-03-2013, 44  0  44, Pekerja Pabrik/Kebun, Malaysia

 

PT Rosasena Primajaya

Jl. RA Kartini No. 30X Monjok Geria Kel. Monjok Kec. Selaparang Mataram

Lindung Sinurat, SP.

31-01-2013, 9  0  9, Pekerja Kebun/Pabrik, Malaysia

 

PT Bahrindo Mahdi

Jl. Lele No. 95 Kel. Bali Kec. Dompu Kab. Dompu

Junaidin, S.Sos.

25-04-2013, 32  0  32, Pekerja Kebun/Pabrik, Malaysia

 

PT Rizka Berkah Guna

Dsn Gelompang Desa Labuhan Haji Lombok Timur

Satirudin, SH

14-02-2013,  0   24  24, Pembantu Rumah Tangga, UEA-Oman-Bahrain

 

PT Al Qurny Bagas Pratama

Jl. Gora Komp. Pertokoan Blok 6B Selagalas Cakranegara

Adnan, S.Sos

 

PT Indo Wynn

Desa Bunkate Kec. Jonggat Lombok Tengah

Kiki Karyani, SP.

18-01-2013,  9     0     9, Operator, Taiwan

 

PT Assami Ananda Mandiri

Jl. Raya Tanjung Desa Medana Kec. Tanjung KLU

Muslihin, SH

12-01-2013, 0   9  9, Pembantu Rumah Tangga, Qatar

01-03-2013, 0  14  14, Pembantu Rumah Tangga, UEA

 

PT Pandu Abdi Pertiwi

Desa Bagikpapan Kec. Pringgabaya Lotim

Awaluddin, SH

 

PT Bumi Mas Antar Nusa

Jl. Kebun Datu Desa Sengkerang Kec. Praya Lombok Tengah

Ridoan As, S.Sos.

16-01-2013, 80  0  80, Pekerja Kebun/Pabrik, Malaysia

 

PT Millenium Muda Mandiri

Jl. Gora Komp. Pertokoan No. 6B Lantai 2 Lingk. Jangkung Selagalas Kota Mataram

Nurul Hisan, S.Farm.APT.

 

PT Ceger Sari Buana

Jl. Gora Selagalas No. 37 Lingk. Bhineka Kel. Selagalas, Cakranegara, Kota Mataram

Ahmad Nur Iskandar, S.Pd.

 

PT Adhi Makmur Oenggoel Insani

Jl. Danau Segara Anak II No. 07 RT/RW 05 Pagutan Barat Kota Mataram

Drs. Yohanes Suyono

19-05-2013, 20   0  20, Pekerja Kebun/Pabrik, Malaysia

 

PT Safarindo Indo Coorpora

Jl. Gili Trawangan Lingk. Taman Kel. Karang Baru Kec. Selaparang, Kota Mataram

Rizki Pratiwi, S.Pd.

 

PT Berkah Guna Selaras

Dsn Buncalang Desa Sukarara Lombok Tengah

Abdul Hamid, SH

 

PT Bangun Gunungsari

Jl. Raya Legok (Bunderan Tol) Gempo, Pasuruan, Jawa Timur

Sinar Hazan, SH

08-02-2013, 0   5  5, Pembantu Rumah Tangga, Singapura

08-02-2013, 0  22  22, Care Taker, Taiwan

08-02-2013, 21  0  21, Manufaktur, Malaysia

22-11-2013, 0  3  3, Pembantu Rumah Tangga, Hongkong

 

PT Andhika Putra Mandiri

Dsn Rungkang Desa Gelora Kec. Sikur, Lombok Timur

Mukhtar, S.Pd.

08-02-2013, 0   4  4, Care Taker, Taiwan

 

PT Mardel Anugerah International

Petak RT 04 Dsn Kopang II Desa Kopang Rembiga Kec. Kopang Loteng

Srim, S.PdI.

05-01-2013, 35  0  35, Manufakturing dan Pekerja Kebun, Malaysia

 

PT Bama Mapan Bahagia

Jl. Jend. Sudirman Blok C No. 14 Kel. Rembiga Kec. Selaparang Kota Mataram

Dwi Harianti Prawitaningsih, ST.

14-02-2013, 0  10  10, Care Taker, Taiwan

 

PT Binawan Inti Utama

Jl. Raya Ireng No. 27 Jati Sela Gunung Sari Lombok Barat

H. Hasan, S.Sos

 

PT Trisula Bintang Mandiri

Jl Ahmad Yani No. 12 Kel. Kuang Kec. Taliwang Sumbawa

Abdul Gafur, SH

07-02-2013, 0   3  3, Pembantu Rumah Tangga, UEA

01-03-2013, 0  17 17, Pembantu Rumah Tangga, Bahrain

26-03-2013, 0  13  13, Pembantu Rumah Tangga, Bahrain dan UEA

 

PT Falah Rima Hudaity Bersaudara

Jl. Raya Tanjung-Gondang Karang Desa Gondang Kec. Gangga Lombok Barat

Ahyar Rosidi, S.Pd.

 

PT Pamor Sapta Dharma

Jl. Jend. Sudirman No. 73k Gegutu, Kota Mataram

Titah Wastiasih, SE

 

PT Mitra Karya Sarana Nusa

Dsn. Joror Tiram Desa Batu Putih Kec. Taliwang, KSB

Sri Haryati, SE

09-02-2013,  0  10  10, Pembantu Rumah Tangga, Hongkong dan Singapura

09-02-2013,  0  5  0, Operator, Taiwan

 

PT ANDROMEDA GRAHA

Jl. Dsn Erot RT 17 Kel. Kembang Sari Selong, Lotim

Erlina Indriati

05-03-2013, 0 39 39, Pembantu Rumah Tangga, Bahrain

 

PT  YANBU AL BAHAR

Desa Anjani Selatan Kec. Suralaga, Kab. Lotim

Ahmad Suryadi, S.Pd.

15-04-2013, 2  5  7, Pembantu Rumah Tangga, UEA

15-04-2013, 0  5  5, Pembantu Rumah Tangga, Oman

15-04-2013, 0  7  7, Pembantu Rumah Tangga, UEA

 

PT ALMINA INDAH

Jl. Semangka No. 16 Sukaraja Timur, Ampenan, Mataram

Ir. Aluh Mahyalani

11-06-2013, 0  15  15, Pembantu Rumah Tangga, Singapura

11-06-2013, 0  10  10, Pembantu Rumah Tangga, Hongkong

 

PT Megah Buana Citra Masindo

Jl. Bung Karno No. 02 Gebang, Mataram

Lukianto Widi Utomo, SH

03-04-2013, 11  10  21, Kelapa Sawit, Malaysia

 

PT Dian Bakti Setia

Lingk. Tebero Kel. Leneng, Kec. Praya, Loteng

Zaenuddin, S.Ag.

27-03-2013, 0  13  13, Pembantu Rumah Tangga, Qatar

 

PT SARCO

Jl. Adi Sucipto No. 9 Mataram

Drs. H. Asri Sofyan

27-01-2013, 25  0  25, Pekerja Kebun/Pabrik, Malaysia

 

PT Sendang Damar Semanggi

Jl. Bung Karno No. 30 Mataram

Drs. H.L. Mudjitahid

12-04-2013, 20  0  20, Pekerja, Polandia

 

PT Orientasi Mahkota

Jl. Jend. Sudirman Gg. Mentarwai  Rembiga Timur Kec. Selaparang

H. Rajab, SH

19-06-2013, 25  0  25, Pekerja Kebun/Pabrik, Malaysia

 

PT Fioken Kencana Mandiri

Jl. Pendidikan RT 05/RW Lestari Desa Rempung Kec. Pringgasela Lotim

Drs. Kaharuddin, S.Af

19-03-2013, 52  0  52, Pekerja Kebun/Pabrik, Malaysia

 

PT Nurbakti Langgeng Mandiri

Jl. A. Yani No. 106 Lekong Dendek Desa Dsn Tereng Kec. Narmada Lombok Barat

Hardiansyah, S.Pd.

13-05-2013,  0  7  7, PLRT, UEA

06-01-2013,  0 10 10, PLRT, Bahrain

 

PT Duta Sapta Perkasa

Jl. Anjani Suralaga Dusun Telaga Tampat Kec. Suralaga Lotim

Alimuddin, SH

06-03-2013, 0  41  41, Pembantu Rumah Tangga, UEA

 

 PT Al-Kinanah Yahia Trading

Jl. Lab. Lombok Gapuk Kec. Suralaga Lotim

Fahrurrozi, S.Pi.

10-03-2013, 10 17 27, Pembantu Rumah Tangga, UEA

10-03-2013,  0  20  20, Pembantu Rumah Tangga, Oman

 

PT Trisula Bintang Mandiri

Jl. Brawijaya Cakranegara, Kota Mataram

Zaenab, S.Pd.

15-04-2013,  0  32  32, Pembantu Rumah Tangga, UEA dan Bahrain

 

PT PRJOGO PRAJOGO

Jl. Banyumulek Kec. Kediri Lombok Barat

Agus Muslihin, SP.

16-04-2013, 20 0 20, Pekerja Kebun/Pabrik, Malaysia

25-04-2013, 0  25  25, Pembantu Domestik, Malaysia

27-05-2013, 10  0  10, Pekerja Kebun, Malaysia

 

PT AAD PRATAMAKARYA

Jl. TGKH. M. Zainuddin Abd. Majid, Pancor Lotim

Dedi Kurniawan, S.Pd.

03-03-2013,  0  4  4, Pekerja, Malaysia Timur

13-05-2013,  0 23 23, Pembantu Rumah Tangga, Singapura

10-06-2013,  0 50 50, Care Taker, Taiwan

10-06-2013,  96 30 126, Pekerja, Malaysia Timur

 

PT Sabrina Pramitha

Jl. Pinang Raya Gg. Manalagi XII Kel Pejeruk Kec. Ampenan

Ir. Soetrisno

05-04-2013,  0  1  1, Pembantu Rumah Tangga, UEA

 

PT Bhakti Persada Jaya

Jl. Yos Sudarso No. 15 Gg. Ladang Kel. Kelayu Utara, Kec. Selong, Lotim

Made Budesari, SE

21-05-2013,  0  1  1, Pembantu Rumah Tangga, Singapura

21-05-2013,  0  4  4, Care Taker, Taiwan

2012, Tahun International Derita TKI?

Kata-Kata

Kalau saja diperkenankan PBB, ingin rasanya saya menjadikan tahun 2012 sebagai Tahun Internasional Derita Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun sayangnya, tahun 2012 yang sudah akan berakhir keburu dipatok oleh badan dunia sebagai Tahun Koperasi Internasional dan Tahun Internasional tentang Energi Berkelanjutan. Betapa tidak, sepanjang tahun 2012 berbagai media dipenuhi dengan berita-berita kesengsaraan TKI/TKW di luar negeri, mulai dari perlakuan tidak adil, trafficking, korban penembakan, korban penganiayaan, jatuh dari gedung, tidak dibayarkan upah dan sebagainya.

TKI - IRIBNampaknya penderitaan TKI di berbagai negara seakan tak pernah berhenti. Padahal, sang pahlawan devisa (memperhalus istilah untuk menyembunyikan penderiataan mereka) disebut-sebut telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi penghasilan negara, tetapi tidak dibarengi dengan perlindungan yang memadai dan menyeluruh (kalaupun tidak istimewa) terhadap mereka. Aneka kekerasan dan perlakuan menyakitkan masih saja dialami sejumlah TKI di berbagai negara. Bahkan, beberapa di antara mereka harus pulang menemui keluarganya tanpa nyawa. Dan ironisnya, peristiwa yang beruntun itu seakan-akan tak kuasa dibendung, karena walaupun sudah ribuan yang masalahnya terungkap, tetapi masih jauh lebih banyak lagi yang belum atau tidak muncul ke permukaan. Lalu kelemahan siapakah? Pemerintah, BNP2TKI, PPTKIS, tekong, PL, majikan ataukah TKI itu sendiri? Sebaiknya, jangan ada yang menjawab pertanyaan ini, karena kalau harus dijawab, sudah pasti masing-masing akan membela diri dan menyalahkan pihak lainnya.

 

Kata Kita

Seperti di beritakan Radar Lombok per 28 Desember 2012 yang mengutip catatan yang dimiliki oleh bidang HI dan Pengawasan Tenaga Kerja pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur (DSTT), bahwa sepanjang tahun 2012 jumlah TKI/TKW yang meninggal dunia mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yakni 23 orang. Penyebab kematian mereka antara lain diduga sakit dan akhirnya meninggal sebanyak 16 orang, kecelakaan kendaraan saat bekerja 3 orang, tertembak polisi sampai mati 3 orang dan 1 orang lagi belum diketahui penyebab pasti kematiannya.

Dibanding tahun lalu yang hanya 7 orang TKI asal Lombok Timur yang meninggal, maka tahun ini meningkat tiga kali lipat, dan sebagian besar yang meninggal tersebut merupakan TKI illegal, yang masuk secara gelap ke negara lain.

Memang menjadi TKI masih merupakan pilihan banyak orang untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Tak mengherankan jika jumlah TKI dari tahun ke tahun terus saja meningkat. TKI resmi yang berasal dari Lombok Timur tidak tanggung-tanggung jumlahnya sampai 17 ribu orang baik pada tahun 2011, maupun pada tahun 2012 walaupun telah diberlakukan moratorium pemberangkatan TKI. Jumlah ini (pemberangkatan dan TKI meninggal) yang resmi tercatat, sedangkan yang gelap dan yang tidak tercatat mungkin lebih banyak dari jumlah itu.

Dapat dibayangkan, kalau dari satu kabupaten saja, yang meninggal secara resmi mencapai 23 orang, bagaimana jika dikumpulkan dari semua kabupaten se Indonesia dan disatukan dengan TKI yang meninggal dan tidak tercatat. Apakah bisa mencapai ratusan, ribuan, atau puluhan ribu? Dan bagaimana jika dijumlahkan dengan TKI dari negara-negara lain? Jumlahnya mungkin bisa memenuhi syarat untuk menjadikan tahun ini sebagai Tahun Derita Tenaga Kerja Internasional.

 

Kata Data

Jika dihitung-hitung sesungguhnya para TKI/TKW telah memberikan banyak sumbangan untuk pembangunan dan kemajuan daerah dan negeri tercinta ini. Setiap tahun, lebih dari Rp 60 trilyun remitance pengiriman uang oleh TKI/TKW dari berbagai belahan dunia. Dan kononnya, aliran dana itu sebagian besar dikirim oleh TKI yang berada di sektor informal penata laksana rumah tangga (pembantu rumah tangga). Dana itu dihimpun dari pengiriman menggunakan jasa perbankan saja. Banyak juga TKI yang membawa pulang langsung uang mereka atau menitipkan melalui pihak lain. Jika dijumlahkan seluruhnya bisa mencapai Rp 100  triliun.

Apakah sumbangan dan perjuangan mereka sudah sebanding dengan hak dan kesejahteraan yang mereka terima? Karena selama ini, masih terlalu sering kita mendengar kisah penganiayaan atas tenaga kerja Indonesia, terutama perempuan yang bekerja di luar negeri. Kisah pilu yang kerap berdengung kadang sempat menggugah emosi rakyat Indonesia.

Tahun 2011, menurut media pemberitaan, sedikitnya ada 218 TKI di luar negeri yang terancam hukuman mati. Mereka tersebar di empat negara yakni, Malaysia 151 orang, Arab Saudi 43 orang, China 22 orang, dan Singapura 2 orang. Dengan kata lain, tahun 2011 Malaysia mendominasi tempat TKI bermasalah.

Sedangkan tahun 2012, dari Januari-Mei 2012 dominasi TKI bermasalah berpindah ke Arab Saudi, sebagaimana diungkapkan oleh

subdit Pelayanan Kepulangan Direktorat Pemberdayaan BNP2TKI, Budiman Pasaribu, Selasa (05/06) yang menyatakan bahwa Arab Saudi, merupakan negara penempatan yang mendominasi permasalahan yang dihadapi tenaga kerja Indonesia (TKI) di antara 14 negara lainnya. Dimana, dalam lima bulan pertama tahun 2012 terdapat 1.410 TKI Bermasalah, 776 orang di antaranya merupakan TKI di Arab Saudi, kemudian disusul Malaysia sebanyak 252 orang, Syiria 196 orang, Yordania 84 orang, dan Uni Emirat Arab 70 orang. Sementara itu Mesir terdapat 13 TKI bermasalah, Singapura 1 orang, Hongkong 2 orang, Qatar 2 orang, Kuwait 11 orang, Sudan 1 orang, Turki 2 orang, Libanon 1 orang, sedangkan di Taiwan dan Yaman tidak ada.

 

Kata Fakta

Faktanya, nasib dan kondisi buruh masih terus dirundung sejumlah masalah serius. Diantaranya, masih minimnya perlindungan pihak-pihak terkait dalam memberikan jaminan keselamatan, kesehatan, dan perlindungan kerja, terutama kepada buruh migran. Banyak TKI dan TKW yang pulang ke tanah air dengan cacat permanen seumur hidup dan bahkan dengan peti mati tanpa mendapatkan advokasi yang memadai. Ternyata problema TKI yang terus bermunculan, menjadi PR yang hingga kini belum terselesaikan.

Yenny Wahid, direktur The Wahid Institute Jakarta dalam sebuah artikelnya menulis, “dalam pandangan islam, dua perkara pokok itu (jaminan keselamatan kerja dan upah) mendapat perhatian penting.”

Yenny ketika berbicara tentang hak-hak buruh, mengutip hadits Rasulullah SAW, “Para pekerja adalah saudaramu yang dikuasakan Allah kepadamu. Maka, barang siapa mempunyai pekerja, hendaklah pekerja itu diberi makanan sebagaimana yang ia makan, diberi pakaian sebagaimana yang ia pakai, dan jangan dipaksa melakukan sesuatu yang ia tidak mampu. Jika terpaksa, ia harus dibantu.”  (Dikutif dari Website IRIB-Iran)

Pada artikelnya yang lain, IRIB menukil sumbernya yang mengatakan bahwa masalah TKW bukanlah perkara yang mudah untuk diselesaikan. Banyak pihak yang berkepentingan, dan muara masalahnya adalah seleksi perekrutan yang dilakukan pihak agensi dan masih terbatasnya lapangan pekerjaan di tanah air.

Di sisi lain, pencari kerja seringkali diming-imingi mendapat penghasilan layak, tanpa memberikan pembekalan yang cukup.  Pihak agen TKI/TKW mendapatkan untung yang lumayan. Sebagai contoh, para majikan di Yordania membayar sekitar 4.500 USD ke pihak agensi Yordania, kemudian agensi Yordania menyetor sekitar 3.500 USD ke pihak agensi Indonesia untuk mendatangkan satu TKW. Biaya yang cukup mahal.

Implikasinya timbul ketika para majikan merasa telah membeli TKW sehingga majikan mengabaikan hak dan kewajiban TKW, akibatnya banyak TKW mengalami masalah. TKW sering mengalami gaji yang tidak dibayar, tidak mendapatkan hak untuk pulang setiap dua tahun, tidak ada kenaikan gaji pada tahun ketiga dengan minimal 200 USD dan sebagainya, dan bahkan semestinya TKW juga tahu bahwa jika mereka tidak mau pulang, TKW tetap mendapatkan hak kompensasi sekitar 800 USD.

Di samping masalah ekonomi, umumnya masyarakat Arab punya anggapan bahwa dengan membayar sejumlah uang  untuk mendatangkan TKW dari Indonesia, mereka sudah  seperti “membeli budak” dan berhak memperlakukan apa saja, seperti menyiksa, memaksa bekerja tanpa batas waktu dan bahkan memperkosa.

TKW sering tidur di mana saja, seperti di bawah tangga atau di dapur, diberi makan seadanya yang jauh  dari kebutuhan layak. Dalam kasus tertentu, majikan merasa punya gengsi tersendiri mempunyai TKW, mereka seringkali patungan, 3 atau 4 keluarga memperkerjakan 1 TKW. Satu TKW  harus mengerjakan pekerjaan rumah untuk 4 keluarga sekaligus sehingga tidak ada waktu untuk istirahat.

Masalah pemahaman tentang hak dan kewajiban TKW ini merupakan masalah yang sangat penting, di samping itu budaya “nrimo” dan tidak mau “ngeyel” dari kebanyakan TKW Indonesia membuat posisi TKW makin mudah diperalat dan melanggengkan budaya perbudakan. (Sumber: IRIB Indonesia/MM).

Terungkap Tiga Kasus Trafficking di Lombok Timur

Perdagangan orang (trafficking) yang terjadi dan terungkap di Lombok Timur menggunakan modus memperkerjakan orang menjadi TKI untuk ditempatkan sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Pada kenyataannya korban kemudian disekap dan tidak mendapatkan hak-haknya untuk bebas memilih pekerjaan yang menyenangkan untuknya, malah sebaliknya, mengalami perbudakan modern untuk bekerja dibawah kendali oknum pelaku trafficking. Modus ini merupakan fakta yang ditemukan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK wilayah Lotim.

TKIAda tiga kasus yang berhasil terungkap dan berlanjut proses hukumnya sejauh ini. Pertama, kasus yang menimpa 4 orang anak di bawah umur yang dibawa ke Jakarta oleh oknum tertentu. Di Jakarta mereka ditampung sebelum dikirim untuk dipekerjakan di luar negeri.

Selama dalam penampungan, mereka mendapat perlakuan tidak manusiawi sehingga memutuskan untuk melarikan diri dan meminta perlindungan ke Mabes Polri serta dibantu oleh migrant care. Akhirnya kasus ini diproses secara hukum yang dilimpahkan penanganannya ke Pengadilan Negeri Selong.

Kasus kedua menimpa seorang anak asal Lotim yang bermaksud menjadi TKI dengan cara dokumen pribadinya dipalsukan. Dalam perjalanan ia diancam, dan sesampai di Lombok Tengah ia dimasukkan ke salah satu rumah. Karena tidak tahan disekap pada rumah yang mencurigakan tersebut, dia memberanikan diri untuk kabur dengan cara melompati tembok dan sempat dibantu oleh warga setempat. Kasus ini pun tinggal menunggu pelimpahan ke kejari Selong.

Kasus ketiga, seorang TKI asal Sikur yang dieksploitasi di tempat kerjanya sebagai TKI di Bahrain selama 7 bulan. Berangkat dengan perjanjian sebagai PRT, tetapi malah dipekerjakan di hotel. Kasus ini masih dalam tahap penyidikan PPA polres.

Lotim sebagai salah satu lumbung TKI, rawan berpotensi menyimpan kasus traficking. Itulah sebabnya, Lotim direkomendasikan oleh Badan PBB yang menangani masalah migran dan perdagangan orang – IOM – sebagai salah satu daerah lokasi kampanye anti trafficking yang akan dilakukan oleh Indonesian Roadshow Coordinator  MTV End Exploitation and Trafficking (IRC MTV Exit) bersama dua daerah lainnya, yaitu Pontianak di Kalimantan Barat dan Sukabumi di Jawa Barat.

MTV Exit adalah lembaga yang melakukan gerakan yang bergerak dalam kampanye anti perdagangan orang melalui acara televisi, konten di situs web maupun live events. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan perdagangan orang.

Di tiga daerah ini diadakan pendekatan kepada pemuda terutama yang berusia 18-25 tahun untuk bersedia mengikuti kegiatan kampanye. Mereka ditraining menjadi youth leader. Tidak menutup kemungkinan mereka berasal dari lingkungan yang memiliki teman atau keluarga korban trafficking, sehingga mereka bertugas mensosialisasikan kepada semua pihak cara yang aman dalam melakukan migrasi. (Sumber: ifi/Radar Lombok)

Revitalisasi Lembaga Sosial Desa oleh AD BMI

Lembaga Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI ) Lombok Timur adalah Lembaga Masyarakat Sipil non profit pertama berbasis lokal Lombok Timur. Concern pada isu buruh migran dan trafficking dengan tipe gerakan berbasis hak serta kebutuhan korban. Dibentuk oleh individu yang peduli, aktivis hak asasi manusia, mantan buruh migran, kalangan pondok pesantren, dan korban buruh migran. Aktif bergerak sejak tahun 2000, mula-mula dengan 3 desa dampingan, tahun 2004 menambah desa dampingan menjadi 6 Desa, dan sejak 2007 secara intens mendampingi 17 Desa di Lombok Timur sampai sekarang. Dua diantara desa dampingan itu terletak di Kecamatan Suela, yaitu Desa Sapit dan Desa Suntalangu.

Pada tahun 2012, ADBMI merencanakan program di 10 Desa Lombok Timur. Salah satu penataan yang dilakukan adalah merevitalisai Lembaga Sosial Desa, yang sesungguhnya sudah dibentuk pada tahun sebelumnya. 10 desa yang dipilih notabene merupakan wilayah-wilayah yang sering timbul masalah berkaitan dengan buruh migrant atau TKI. ADBMI melihat beberapa masalah yang sering timbul dan merupakan tantangan bagi semua pihak antara lain:

  1. Ketiadaan pusat dan layanan informasi (monopoli informasi oleh calo).
  2. Migrant daur ulang.
  3. Rendahnya peran pemerintah, keluarga, buruh migrant sendiri, dan stakeholder di desa.
  4. Belum ada lembaga yang berperan dalam layanan keadilan dan rehabilitasi korban.
  5. Program penanganan issue buruh migrant Indonesia dan trafficking yang menyebar di berbagai instansi.
Ingkong, Kades Suntalangu dan Roma Hidayat
Ingkong, Kades Suntalangu dan Roma Hidayat

Menjawab tantangan itu, ADBMI jemput bola ke desa-desa untuk melihat sejauh mana efektifitas dan peran serta LSD yang telah dibentuk. Keberhasilan LSD dapat diukur dengan seberapa besar perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah dibentuknya LSD. Misalnya dari segi berkurangnya perekrutan TKI secara illegal, menurunnya kasus yang terjadi dan semakin meratanya sosialisasi serta aturan yang sudah dibuat dan disepakati bersama.

Dalam arahan dan sambutannya, Ketua ADBMI Lombok Timur, Roma Hidayat antara lain menyampaikan bahwa TKI yang merupakan pahlawan devisa harus mendapat perhatian semua pihak. Pada hakekatnya, semua pihak yang membantu TKI sesungguhnya adalah membantu dirinya sendiri. Dia mencotohkan pemerintah dan orang kaya jika membantu TKI berarti memabantu dirinya sendiri, sebab seandainya beribu-ribu TKI tinggal di desanya, maka pengangguran semakin merajalela. Dampak berikutnya besar kemungkinan ada yang mencari jalan pintas sehingga mengganggu keamanan dan ketentraman desa, dimana kondisi tersebut sangat tidak nyaman bagi orang kaya dan pemerintah, bukankah itu berarti mereka membantu dirinya sendiri.

Sesuai dengan inti musyawarah, ADBMI bersama tokoh masyarakat merevitalisasi LSD dengan susunan pengurus yang baru sebagai berikut:

Ketua                                                  Muaidi

Sekretaris                                            Al Husnaidi, S.Pd.

Bendahara                                           Husnul Khotimah

Seksi Pendidikan, Sosial, Budaya      Kurniawati

Seksi Hukum dan Advokasi               Malli, S.PdI.

Seksi Ekonomi Produktif                    Harmadi

Seksi Pemberdayaan Perempuan        Lizawati

Seksi Konseling Keluarga                   Mariani

Seksi Monitoring dan Pemantapan     Rusman Hakim

Si. Komunikasi, Informasi & Data     Sekdes Suntalangu

Secara garis besar, fungsi lembaga sosial desa ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengelola pusat informasi.
  2. Monitoring terhadap praktik rekrutmen TKI di desa.
  3. Menyelenggarakan konseling, rehabilitasi dan reintegrasi.
  4. Mengorganisir pendidikan komunitas terkait.
  5. Membantu korban mendapatkan layanan keadilan (paralegal).
  6. Pendidikan dengan tatap muka langsung dan pemberian konseling untuk memastikan keluarga TKI dapat mengaplikasikan pengetahuan atau informasi yang didapat.

Sementara itu Kepala Desa Suntalangu, Habibuddin dalam sambutannya mengatakan, “upaya yang dilakukan oleh ADBMI pantas mendapatkan penghargaan. Walaupun saya baru menjabat sebagai kepala desa dan belum tahu banyak kiprah ADBMI di desa Suntalangu, tetapi sepanjang demi kesejahteraan masyarakat, maka sepenuhnya kami memberikan dukungan dan apresiasi yang positif,” katanya.