Arsip Tag: PRT

Terungkap Tiga Kasus Trafficking di Lombok Timur

Perdagangan orang (trafficking) yang terjadi dan terungkap di Lombok Timur menggunakan modus memperkerjakan orang menjadi TKI untuk ditempatkan sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Pada kenyataannya korban kemudian disekap dan tidak mendapatkan hak-haknya untuk bebas memilih pekerjaan yang menyenangkan untuknya, malah sebaliknya, mengalami perbudakan modern untuk bekerja dibawah kendali oknum pelaku trafficking. Modus ini merupakan fakta yang ditemukan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK wilayah Lotim.

TKIAda tiga kasus yang berhasil terungkap dan berlanjut proses hukumnya sejauh ini. Pertama, kasus yang menimpa 4 orang anak di bawah umur yang dibawa ke Jakarta oleh oknum tertentu. Di Jakarta mereka ditampung sebelum dikirim untuk dipekerjakan di luar negeri.

Selama dalam penampungan, mereka mendapat perlakuan tidak manusiawi sehingga memutuskan untuk melarikan diri dan meminta perlindungan ke Mabes Polri serta dibantu oleh migrant care. Akhirnya kasus ini diproses secara hukum yang dilimpahkan penanganannya ke Pengadilan Negeri Selong.

Kasus kedua menimpa seorang anak asal Lotim yang bermaksud menjadi TKI dengan cara dokumen pribadinya dipalsukan. Dalam perjalanan ia diancam, dan sesampai di Lombok Tengah ia dimasukkan ke salah satu rumah. Karena tidak tahan disekap pada rumah yang mencurigakan tersebut, dia memberanikan diri untuk kabur dengan cara melompati tembok dan sempat dibantu oleh warga setempat. Kasus ini pun tinggal menunggu pelimpahan ke kejari Selong.

Kasus ketiga, seorang TKI asal Sikur yang dieksploitasi di tempat kerjanya sebagai TKI di Bahrain selama 7 bulan. Berangkat dengan perjanjian sebagai PRT, tetapi malah dipekerjakan di hotel. Kasus ini masih dalam tahap penyidikan PPA polres.

Lotim sebagai salah satu lumbung TKI, rawan berpotensi menyimpan kasus traficking. Itulah sebabnya, Lotim direkomendasikan oleh Badan PBB yang menangani masalah migran dan perdagangan orang – IOM – sebagai salah satu daerah lokasi kampanye anti trafficking yang akan dilakukan oleh Indonesian Roadshow Coordinator  MTV End Exploitation and Trafficking (IRC MTV Exit) bersama dua daerah lainnya, yaitu Pontianak di Kalimantan Barat dan Sukabumi di Jawa Barat.

MTV Exit adalah lembaga yang melakukan gerakan yang bergerak dalam kampanye anti perdagangan orang melalui acara televisi, konten di situs web maupun live events. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan perdagangan orang.

Di tiga daerah ini diadakan pendekatan kepada pemuda terutama yang berusia 18-25 tahun untuk bersedia mengikuti kegiatan kampanye. Mereka ditraining menjadi youth leader. Tidak menutup kemungkinan mereka berasal dari lingkungan yang memiliki teman atau keluarga korban trafficking, sehingga mereka bertugas mensosialisasikan kepada semua pihak cara yang aman dalam melakukan migrasi. (Sumber: ifi/Radar Lombok)