Ketak NTB Raih “UNESCO Award”

Mataram (Suara NTB) – Warga NTB patut berbangga hati. Pasalnya dalam gelaran Trade Expo di Jakarta, pada minggu keempat Oktober lalu, salah satu produk kerajinan andalan NTB memperoleh penghargaan tingkat dunia. Kerajinan Ketak yang ditampilkan oleh UKM perwakilan, UD. Mawar Artshop, asal Narmada, dinobatkan sebagai yang terbaik sehingga memperoleh UNESCO Award, dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, salah satu badan khusus di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ketua Badan Pendidikan, Pengembangan dan Promosi Ekonomi Daerah (BP3ED) NTB, Dra. Hj. Farida Ellyana, Kamis (11/11) kemarin mengakui, Ketak asal NTB mendapat katagori terbaik. Ketak bahkan harus bersaing dengan tiga komoditas utama perwakilan Indonesia serta menyisihkan produk-produk handycraft lainnya dari 13 negara di dunia.

Farida tidak menjelaskan secara rinci apa saja materi penilaian untuk memperoleh penghargaan tersebut. Namun demikian, menurut UNESCO, penghargaan jatuh kepada handycraft Indonesia yang terwakili oleh Ketak asal NTB karena dinilai unik, hand made serta bahan bakunya dari alam.

“Dalam ajang ‘Trade Expo’ bulan Oktober lalu, NTB diwakili oleh Mawar Artshop dengan produk Ketaknya. Penghargaan berupa Unesco Award ini tidak dengan mudah didapat karena harus bersaing dengan produk kerajinan lain dari 13 negara peserta,” ungkap Farida.

Ia mengatakan, penghargaan diterima oleh Hartono, pemilik UD. Mawar Artshop dan diserahkan oleh Menteri Perdagangan.

Melihat penghargaan dan apresiasi dunia yang begitu besar ini, rasanya sulit untuk mengindahkan keberadaan Ketak NTB. Betapa tidak, belakangan ini produk yang satu ini mulai kesulitan bahan baku. Artinya pula, sangat ditunggu kebijakan Kepala Daerah perihal keberlangsungan kerajinan Ketak di masa depan, sehingga menjadi andalan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Farida mengatakan, terhadap apresiasi yang ditunjukkan melalui UNESCO Award ini pulalah, perwakilan Japan Interational Cooperation Agency (JICA) di Indonesia, melakukan kunjungan selama tiga hari ke NTB. Mereka ingin melihat dari dekat persoalan kerajinan di NTB termasuk mempercepat realisasinya perbantuan terhadap BP3ED NTB.

Dikatakan Farida, JICA akan membantu sarana BP3ED yang terdiri dari komputer, showroom, termasuk ruangan. Komputer tidak dijanjikan berapa unit yang akan dibantu, namun tentu saja sepanjang usulannya sudah masuk akan dipenuhi.

“Bantuan tidak dalam bentuk uang tunai tetapi berupa fisik. JICA akan mengusahakan bantuan sebanyak mungkin sepanjang usulan kita masuk ke JICA. Kita juga akan dibantu Showroom yang menurut rencana dan untuk sementara akan bertempat di kantor Disperindag NTB. Grand openingnya insyaallah nanti pada Oktober 2011 mendatang,” ucapnya.

Selain itu, bantuan sarana yang akan melengkapi Showroom antara lain peralatan untuk promosi visual serta fasilitas teleconference. Melalui media yang disebut terakhir, produk NTB akan dighubungkan dengan pengusaha luar negeri secara langsung.

“Di seluruh Indonesia, NTB termasuk yang paling cepat proses pengadaan BP3ED-nya. Propinsi lain biasanya dua tahun dulu dibina, tetapi kita justru langsung dibantu aplikasinya. Ini tidak lepas dari respon Gubernur dan Wakil Gubernur karena lebhi dulu membentuk Pergub pembentukan Badan (BP3ED),” ungkap Farida. (joe)

(http://www.ntbprov.go.id/baca.php?berita=148)

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.