Sejarah Pembuatan Lambang Yayasan Maraqitta’limat
pada awal berdirinya Yayasan Maraqitta’limat belum mempunyai lambang atau logo/simbol yang resmi. Padahal banyak orang berpendapat bahwa setiap organisasi mestinya harus memiliki lambang sebagai identitas dan sekaligus sebagai wajah bagi jasad. Organisasi tanpa lambang bagaikan jasad tanpa wajah, karena dengan melihat wajahnya kadang-kadang orang sudah mengenal jasadnya. Begitulah sebuah organisasi dengan melihat lambangnya, orang secara otomatis mengenal wadahnya.
Pada periode pertama Yayasan Maraqitta’limat mencetak kartu anggota bagi jama’ah berukuran kartupos, yang didalamnya terdapat dua buah gambar. Disebelah kiri gambar bintang bulan dan sebelah kanan gambar tangan sedang menulis dengan pena, dan diantara kedua gambar itu ada tulisan motto Yayasan Maraqitta’limat.
Lambang dalam kartu anggota inipun belum banyak dikenal masyarakat, karena yang mendapatkan kartu anggota hanya sesepuh/tokoh masyarakat dan beberapa anggota saja. Karena seperti diketahui bahwa pada awalnya perkembangan Yayasan Maraqitta’limat cukup alot dan santai, karena situasi dan kondisi saat itu yang serba terbatas.
Awal tahun 1965, salah seorang pejuang Yayasan Maraqitta’limat yang telah lama mengabdikan tenaganya sebagai guru PGAP 4 tahun waktu itu, Ust. H. Arief Munawir mencetuskan ide untuk membuat lambang Yayasan Maraqitta’limat bersama rekan-rekannya seperjuangan seperti Ust. H. Abdul Mannan, H. Ahmad Qusyairi dan lain-lain. Ide tersebut kemudian disampaikan kepada pimpinan pusat Bp. TGH. M. Zainuddin Arsyad.
Pada malam Jum’at, 23 Maret 1965 pada saat acara musyawarah pengurus di rumah pimpinan pusat yang kebetulan membicarakan tentang pembentukan seksi-seksi atau pembagian tugas dalam tubuh Yayasan Maraqitta’limat dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan tugas-tugas dan kerja pengurus.
Ide pembuatan lambang yang digagas tadi kemudian diusulkan kepada pimpinan pusat pada malam Senin tanggal 28 Maret 1965/26 Dzulqoidah 1384 H. Pimpinan pusat setuju untuk membuat lambang yayasan, seraya berpesan kepada Ust. Arief Munawir dan Ust. H. Abdul Mannan,”Silakan segera buat konsep lambang Yayasan kita. Jangan lupa pada lambang tersebut cantumkan gambar bulan bintang dan tangan menulis dengan pena. Jangan pula dihilangkan tulisan :
Kalau sudah selesai terus bawa kemari untuk kita pelajari bersama”.
Berdasarkan petunjuk pimpinan pusat, Ust. Arief Munawir membuat lambang Yayasan Maraqitta’limat. Setelah bersusah payah merancang dan memikirkan bentuknya, maka empat hari kemudian lambang tersebut sudah selesai dibuat, hanya dengan satu kali revisi, yakni pada ujung pena yang haris menyentuh ujung huruf mim pada kata ya’lam. Setelah diajukan kedua kalinya setelah direvisi kepada pimpinan pusat, maka TGH.M. Zainuddin Arsyad menerima dan menyetujui untuk dijadikan sebagai lambang resmi Yayasan Maraqitta’limat yang kita kenal hingga saat ini. Sehingga secara historis, lambang Yayasan Maraqitta’limat resmi disetujui dan dipakai pada tanggal 01 April 1965.
Makna Lambang Yayasan Maraqitta’limat
Setiap lambang atau simbol, tidak terlihat begitu saja menurut bentuk lahirnya saja, melainkan juga mengandung banyak makna yang tersembunyi di dalamnya, sesuai dengan tujuan dan cita-cita organisasi atau yayasan.
Lambang Yayasan Maraqitta’limat setelah disetujui oleh pimpinan pusat pada tanggal 01 April 1965, beliau kemudian menjelaskan makna masing-masing komponen lambang tersebut.
Lambang terdiri dari 3 bagian komponen, yaitu dasar atau bingkai dasar, warna dasar dan beberapa unsur gambar. Beliau menjelaskan sebagai berikut :
- Lambang ini terletak pada dasar segilima tegak, yang menggambarkan bahwa Yayasan Maraqitta’limat tegak memperjuangkan Islam dengan lima rukun dan hukumnya. Dasar warna hijau melambangkan kedamaian dan kesejukan, sehingga setiap manusia akan hidup bahagia di dunia dan akhirat jika rukun dan hukum Islam yang lima selalu ditegakkan dan dilaksanakan dengan baik serta hidup damai dan tenteram bersama masyarakat dan alam sekitarnya.
- Bulan sabit merupakan simbol agama Islam secara umum dan berlaku di seluruh dunia. Bulan adalah benda langit yang memiliki cahaya terang sehingga mampu menerangi gelapnya malam. Bulan juga berfungsi sebagai penentu waktu. Yayasan Maraqitta’limat dapat menjadi penerang dalam ikut serta memberantas kebodohan seiring dengan bergantinya waktu.
- Bintang merupakan simbol kemajuan dan kejayaan. Bintang juga sebagai alat penentu arah atau kompas dalam perjalanan menuju arah tertentu baik di darat maupun di laut pada malam hari yang gelap gulita. Lima buah bintang pada lambang Yayasan Maraqitta’limat sebagai simbol jalur penyampaian ilmu pengetahuan dari Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.
Bintang Pertama: Nubuwah Allah SWT.
Nubuwah Allah SWT mengajarkan atau menurunkan ilmu-Nya kepada para Nabi dan Rasul melalui perantaran wahyu. Demikian pula kepada Rasulullah Muhammad SAW yang menerima wahyu dari Allah SWT. Wahyu sebagai penuntun yang mengajarkan seluruh macam disiplin ilmu yang berhubungan dengan ibadah maupun mu’ammalah. Beribadah sebagai hubungan dengan Allah SWT (hablumminalloh) dan mu’ammalah sebagai hubungan dengan sesama manusia dan lingkungan (hablumminannas).
Bintang Kedua: Sahabat-sahabat Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW menerima ajaran-ajaran Allah SWT baik secara langsung maupun melalui perantaraan Malaikat Jibril yang semuanya terkumpul dalam kitab suci al-Qur’anul Karim. Kemudian Rsulullah SAW mentransfer ilmu pengetahuan itu kepada para sahabat beliau yang setia yang dilengkapi dengan keterangan dan penjelasan-penjelasan yang disebut hadits atau sunnah. Penjelasan itu dapat berupa perkataan, perbuatan maupun takrir atau persetujuan Rasulullah SAW sebagai pemegang amanah dari Allah SWT. Segala ilmu yang diterima dari Allah SWT disampaikan seluruhnya, tanpa satupun yang ketinggalan atau terlupakan. Al-Qur’an dan Hadits merupakan pedoman manusia dalam menempuh kehidupan dunia menuju kehidupan yang kekal abadi di akhirat. Manusia tidak akan pernah tersesat jika selalu berpedoman pada kedua sumber hukum dan pelajaran tersebut sepanjang masa, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Bintang Ketiga: Para Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.
Ilmu yang diterima oleh para sahabat yang mulia, kemudian diteruskan kepada generasi berikutnya, yaitu para tabi’in. Dari tabi’in dilanjutkan kepada para tabi’ut tabai’in dan kemudian diteruskan kepada para ulama. Dengan demikian ilmu semakin menyebar dengan banyaknya para ulama yang menerima ajaran itu dari para pendahulunya.
Bintang Keempat: Guru.
Guru merupakan sosok penerus perjuangan para ulama. Ulama yang telah mewarisi ilmu dari Nabi melalui perantaraan tabi’in dan tabi’ut tabi’in melanjutkan perjalanan ilmu kepada para guru yang tekun, ikhlas dan bertanggung jawab melaksanakan tugas kewajibannya untuk mendidik, mengajarkan dan menyampaikan segala ajaran yang diketahuinya dengan benar kepada murid-muridnya.
Pekerjaan guru adalah pekerjaan mulia dan terhormat. Guru berusaha mengajarkan ilmu untuk bekal pengetahuan dan sekaligus untuk membersihkan hati manusia, baik dari kebdoohan maupun kesesatan. Guru adalah khalifah Allah di muka bumi ini. Guru merupakan seorang bendaharwan yang boleh dan dapat membelanjakan simpanannya berupa ilmu pengetahuan setiap saat kepada siapapun yang membutuhakan. Guru ibarat minyak kasturi yang wanginya bukan hanya mengharumkan namanya sendiri tetapi juga mengharumkan orang lain. Oleh karena itu, tidak semua orang dapat menjadi guru yang baik, yaitu guru yang dapat digugu dan ditiru.
Guru yang baik bersifat kasih sayang terhadap murid-muridnya bagaikan fungsi ayah dan ibu bagi anak-anaknya. Jika ayah ibu yang melahirkan manusia ke dunia ini dan memberikan makan dan minum yang halal bagi pertumbuhan jasamani, maka guru berfungsi memberikan santapan bagi pertumbuhan rohani yang dekat dengan Allah Sang Pencipta.
Bintang Kelima: Murid.
Murid adalah insan-insan yang menjadi tumpuan dan harapan generasi tua. Murid haruslah selalu rajin, taat dan patuh serta ikhlas menerima pelajaran yang baik dari guru sebagai bekal untuk menuju kemaslahatan dan kebahagiaan masa depan.
Tangan menulis dengan pena
Tangan melambangkan akal, pikiran dan kekuatan zhahir bathin, sebagaimana yang Allah SWT sebutkan dalam al-Qur’an. Tangan juga sebagai simbol kekuasaan, lambang kekuatan dan cermin dari segala perbuatan sebagaimana firman Allah SWT
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Begitulah, maka keberhasilan dan kegagalan seseorang banyak disebabkan oleh perbuatan tangannya. Tangan seseorang yang cekatan dan terampil yang ditunjang oleh pikiran yang cerdas akan membuat murid dapat menangkap pelajaran-pelajaran yang berguna dari seorang guru. Goresan tangan yang tekun dan kreatif akan menghasilkan ilmu dan hasil yang berguna dalam mengejar cita-cita dan mencapai sukses yang sempurna. Sebaliknya tangan yang malas, kaku dan enggan akan mendatangkan kegagalan dan penyesalan dikemudian hari.
Untuk menunjang keberhasilan, tangan manusia dibantu oleh alat yaitu pena. Pena adalah perantara ilmu pengetahuan dan penyampai berita yang sangat luar biasa. Ungkapan yang mengatakan bahwa pena itu lebih tajam dari pedang nyata benarnya. Inilah kemuliaan Allah SWT yang tinggi. Diajarkan-Nya manusia berbagai macam ilmu pengetahuan, dibukakan segala rahasia, diserahkan kunci untuk membuka perbendaharaan ilmu pengetahuan melalui perantaraan qalam, perantaraan pena.
Ilmu pengetahuan ibarat binatang buruan yang sangat liar. Kita harus berjuang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka jika binatang buruan itu sudah dapat ditangkap, ikatlah agar tidak lepas. Ikatlah kuat-kuat dengan tali pengikat. Maka ikatan yang kuat bagi ilmu pengetahuan adalah dengan mencatatnya agar ilmu yang didapat tidak lekas hilang.
Tulisan/kalimat :
Dalam kalimat inilah tersimpul segala makna dan maksud yang terkandung pada lambang Yayasan Maraqitta’limat sebagaimana uraian diatas.
Penerus Perjuangan Yayasan Maraqitta’limat
Yayasan Maraqitta’limat Al-Islamiyah Al-Ahliyyah (YAMTIA) semakin menapaki kemajuan dari tahun ke tahun. Jama’ah yang tersebar di berbagai tempat di Pulau Lombok dan pulau-pulau lainnya seperti Sumbawa dan Sulawesi senantiasa bahu-membahu untuk meneruskan cita-cita pendiri yayasan sesuai dengan fungsi dan kemampuan masing-masing. Sejumlah majelis ta’lim dan lembaga pendidikan didirikan untuk menjalankan misi dakwah, sosial dan pendidikan.
Ditengah perkembangan dan perjuangan Yayasan Maraqitta’limat yang cukup pesat, pada tanggal 4 Februari 1991, pimpinan pusat Yamtia, TGH. Muhammad Zainuddin Arsyad dipanggil oleh Sang Pencipta untuk menghadap kehadirat-Nya. Beliau meninggalkan 1 orang istri dan 6 orang putra. Sebelum meninggal dunia, beliau menunjuk salah seorang putranya yaitu TGH. Hazmi Hamzar sebagai pengganti yang akan meneruskan misi Yayasan Maraqitta’limat.
Muktamar Yayasan Maraqitta’limat pada tahun 1991 mengukuhkan TGH. Hazmi Hamzar sebagai pucuk pimpinan hingga saat ini.
Dibawah kepemimpinan TGH. Hazmi perjuangan Yayasan Maraqitta’limat semakin ditingkatkan. Pembangunan sarana dan prasarana terus digalakkan, demikian pula dengan penggalangan jama’ah yang tersebar di berbagai tempat.
Hingga saat ini, yayasan Maraqitta’limat memiliki sekitar 116 majelis ta’lim, beberapa lembaga pendidikan non formal dan ratusan lembaga pendidikan formal mulai dari tingkat TK/RA sampai perguruan tinggi. Dalam bidang ekonomi, Yayasan Maraqitta’limat memiliki Koperasi Pondok Pesantren Putra Hamzar.
Lembaga Pendidikan dan Dakwah Yayasan Maraqitta’limat
Yayasan Maraqitta’limat pada tahun 2011 memasuki usia yang ke-59. Sebuah usia yang cukup bagi sebuah organisasi atau yayasan yang selalu konsen dan eksis dalam membina ummat. Seiring dengan derap langkah pengembangan pendidikan, dakwah dan sosial kemasyarakatan, berbagai sarana dan fasilitas dikembangkan. Berbekal semangat juang dan rasa kebersamaan seluruh jama’ah Maraqitta’limat, hingga kini ratusan lembaga pendidikan telah beroperasi. Lembaga-lembaga yang dikelola Yayasan Maraqitta’limat antara lain:
Bidang dakwah:
Terdapat sekitar 116 majelis ta’lim yang tersebar di seluruh pulau Lombok, bahkan di luar pulau Lombok seperti Sumbawa, Sulawesi dan Kalimantan.
Bidang ekonomi:
Yamtia memiliki Koperasi Pondok Pesantren Putra Hamzar yang mengembangkan peternakan sapi dan usaha kelompok tani jarak, mengelola apotik, toko obat dan tempat praktik dokter, Lembaga Ekonomi Lombok Utara (LELU) yang mengembangkan dan membina kelompok tani cabe dan kacang tanah.
Bidang Pendidikan:
Mengelola ratusan pendidikan formal dan non formal dari semua tingkatan. Berikut nama-nama lembaga pendidikan yang dikelola Yayasan Maraqitta’limat.
Taman Kanak-kanak atau Raudlatul Atfal
- TK “Sari Murni” Ladon – Mamben Lauk
- TK “Miftahul Nawar” Tembeng Putik
- TK “Izzul Islam” Wanasaba
- TK “Ar-Rizki” Mamben Lauk
- TK “Al-Aliyah” Mamben Daya
- TK “Al-Hamzar” Belanting
- TK “Al-Hamzar” Suela
- TK “Maraqitta’limat” Sembalun
Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
- MI Maraqitta’limat Mamben Lauk
- MI Maraqitta’limat Gelumpang – Mamben Daya
- MI Maraqitta’limat Lengkok Tengak – Mamben Lauk
- MI Maraqitta’limat Lengkok Lendang – Tembeng Putik
- MI Maraqitta’limat Lenggorong
- MI Maraqitta’limat Tembeng Putik
- MI Maraqitta’limat Sidutan
- MI Maraqitta’limat Orong Rantek
- MI Maraqitta’limat Tirpas
- MI Maraqitta’limat Wanasaba
- MI Maraqitta’limat Bongor
- MI Maraqitta’limat Suela
- MI Maraqitta’limat Dasan Bilok – Sambelia
- MI Maraqitta’limat Landean
- MI Maraqitta’limat Obel-obel
- MI Maraqitta’limat Anyar – Bayan
- MI Maraqitta’limat Lokok Aur – Karang Bajo
- MI Maraqitta’limat Mendala – Bayan
- MI Maraqitta’limat Sembalun Batu – Bayan
- MI Maraqitta’limat Panggung – Kayangan Daya
- MI Maraqitta’limat Wakan
- MI Maraqitta’limat Alas
- SDI Maraqitta’limat Napak Sari – Mekar Sari
- SDI Maraqitta’limat Belanting – Sambelia
Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah
- MTs Maraqitta’limat Mamben Lauk
- MTs Maraqitta’limat Lengkok Lendang – Tembeng Putik
- MTs Maraqitta’limat Orong Rantek
- MTs Maraqitta’limat Tembeng Putik
- MTs Maraqitta’limat Tirpas
- MTs Maraqitta’limat Suela
- MTs Maraqitta’limat Napak Sari
- MTs Maraqitta’limat Sembalun
- MTs Maraqitta’limat Belanting
- MTs Maraqitta’limat Anyar
- MTs Maraqitta’limat Sidutan
- MTs Maraqitta’limat Santong
- MTs Maraqitta’limat Lokok Aur
- MTs Maraqitta’limat Bongor
- MTs Maraqitta’limat Lenggorong
- SMP Maraqitta’limat Mamben Daya
- SMP Maraqitta’limat Tembeng Putik
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan
- MA Maraqitta’limat Mamben Lauk
- MA Maraqitta’limat Belanting
- SMA Maraqitta’limat Wanasaba
- SMA Maraqitta’limat Tembeng Putik
- SMK Maraqitta’limat Mamben Lauk
- SMK Maraqitta’limat Tembeng Putik
- SMK Maraqitta’limat Lengkok Lendang
- SMK Maraqitta’limat Sembalun
- SMK Maraqitta’limat Suela
- SMK Maraqitta’limat Omba
- SMK Maraqitta’limat Anyar – Bayan
Pergurun Tinggi/Universitas
- STKIP Hamzar Lombok Utara
- STIKES Hamzar Mamben Daya
Pendidikan Non Formal
Diniyah
- Diniyah Nurul Jama’ah Bunut Lendong
- Diniyah Nurussabah Mamben Lauk
- Diniyah Maraqitta’limat Bebae
- Diniyah Maraqitta’limat Gubuk Dalem Mamben Lauk
- Diniyah Maraqitta’limat Karang Anyar Mamben Lauk
- Diniyah Maraqitta’limat Karang Anyar Barat
- Diniyah Maraqitta’limat Senggauan
- Diniyah Maraqitta’limat Gubuk Barat Tembeng Putik
- Diniyah Maraqitta’limat Tirpas
- Diniyah Maraqitta’limat Lengkok Embuk
- Diniyah Maraqitta’limat Ladon
- Diniyah Maraqitta’limat Lengkok Tengak
- Diniyah Maraqitta’limat Lengkok Lendang
- Diniyah Maraqitta’limat Orong Rantek
- Diniyah Maraqitta’limat Lendang Belo
- Diniyah Maraqitta’limat Aik Dalem
- Diniyah Maraqitta’limat Bandok Lauk
- Diniyah Maraqitta’limat Bandok Daya
- Diniyah Maraqitta’limat Esot
- Diniyah Maraqitta’limat Keroya
- Diniyah Maraqitta’limat Omba
- Diniyah Maraqitta’limat Bagek Longgek
- Diniyah Maraqitta’limat Renga
- Diniyah Maraqitta’limat Gelumpang
- Diniyah Maraqitta’limat Dasan Bembek
- Diniyah Maraqitta’limat Dasan Tereng
- Diniyah Maraqitta’limat Gubuk Barat Wanasaba
- Diniyah Maraqitta’limat Urat Tengah Wanasaba
- Diniyah Maraqitta’limat Gubuk Beak Wanasaba
- Diniyah Maraqitta’limat Suela
- Diniyah Maraqitta’limat Tibu Jukung
- Diniyah Maraqitta’limat Sapit
- Diniyah Maraqitta’limat Daan Cempaka
- Diniyah Maraqitta’limat Lelemer
- Diniyah Maraqitta’limat Jorong Koak
- Diniyah Maraqitta’limat Sembalun
- Diniyah Maraqitta’limat Belanting
- Diniyah Maraqitta’limat Medas
- Diniyah Maraqitta’limat Obel-Obel
- Diniyah Maraqitta’limat Bilok Petung
- Diniyah Maraqitta’limat Landean
- Diniyah Maraqitta’limat Sajang
- Diniyah Maraqitta’limat Bawak Nao
- Diniyah Maraqitta’limat Lenggorong
- Diniyah Maraqitta’limat Ancak
- Diniyah Maraqitta’limat Lokok Aur
- Diniyah Maraqitta’limat Anyar
- Diniyah Maraqitta’limat Sidutan
- Diniyah Maraqitta’limat Santong
- Diniyah Mendala Sembalun Batu
- Diniyah Maraqitta’limat Panggung
- Diniyah Maraqitta’limat Bongor
- Diniyah Maraqitta’limat Sukadana
- Diniyah Maraqitta’limat Wakan
- Diniyah Maraqitta’limat Gubuk Dalem I
- Diniyah Maraqitta’limat Gubuk Dalem II
- Diniyah Maraqitta’limat Karang Anyar Daya
- Diniyah Maraqitta’limat Karang Anyar Barat
- Diniyah Maraqitta’limat Suntalangu
- Diniyah Maraqitta’limat Napak Sari
- Diniyah Maraqitta’limat Tampes
- Diniyah Maraqitta’limat Ketangga
- Diniyah Maraqitta’limat Batu Tinja
- Diniyah Maraqitta’limat Lendang Mamben Lauk
Asuhan Keluarga dan Panti Asuhan
- AK Nurussabah Bunut Lendong
- AK Nurul Jama’ah Timuk Erat
- PA Maraqitta’limat Tembeng Putik
- PA Maraqitta’limat Mamben Daya
- PA Maraqitta’limat Santong